Daya Tampung dan Kesesuaian Media Reklame di Koridor Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang
Daftar Isi:
- Reklame merupakan salah satu alat komunikasi visual dalam lingkungan perkotaan dengan menggunakan tanda-tanda atau signage. Koridor jalan Soekarno-Hatta juga merupakan pusat koridor perdagangan dan jasa dengan kategori padat di Kota Malang. Koridor jalan Soekarno-Hatta merupakan kawasan perdagangan dan jasa di Kota Malang (RTRW Tahun 2009-2029) sehingga menjadikan koridor ini berkembang pesat. Perkembangan aktifitas bisnis dan perdagangan menyebabkan terjadinya persaingan antar pengguna bangunan, terutama dalam memberikan informasi tentang usaha komersial yang mereka lakukan. Dengan demikian, kebutuhan akan media promosi meningkat sehingga berakibat banyaknya media reklame di koridor ini. Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini (1)Mengidentifikasi karakteristik pemasangan media reklame di Koridor Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang berdasarkan 3 aspek penataan media reklame (Natalivan, 1997) (2)Mengidentifikasi daya tampung media di koridor jalan Soekarno-Hatta Kota Malang berdasarkan jarak minimal media reklame yang dapat dibaca (Ls) (3)Mengidentifikasi kesesuaian media reklame di Koridor Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang berdasarkan 3 aspek penataan media reklame (Natalivan, 1997). Peneltian ini didasarkan pada hasil daya tampung pemasangan media reklame pada Koridor Jalan Soekarno-Hatta sesuai dengan tata informasi yang dapat dibaca (Ls) untuk menentukan jumlah media reklame di koridor jalan Soekarno-Hatta yang kemudian dilanjutkan dengan proses identifikasi kesesuaian. Daya tampung media reklame pada segmen 1 sebanyak 35 unit dengan jumlah media reklame pada kondisi eksisting sebanyak 50 unit, pada segmen 2 daya tampung media reklame sebanyak 20 unit dengan jumlah media reklame di kondisi eksisting sebanyak 45 unit media reklame dan pada segmen 3 daya tampung media reklame sebanyak 24 unit media reklame dengan jumlah media reklame pada kondisi eksisiting sebanyak 66 unit. Hasil analisis kesesuaian diketahui tingkat kesesuaian pada segmen 1 (Timur dan Barat), segmen 2 (Timur), serta segmen 3 (Timur dan Barat) adalah sebesar 50%, sedangkan tingkat kesesuaian yang dimiliki oleh segmen 2 (Barat) adalah sebesar 62%.