Daftar Isi:
  • Dewasa ini dunia konstruksi di indonesia berkembang sangat pesat, salah satu contohnya adalah bidang konstruksi dalam pembangunan tempat tinggal penduduk. Dengan jumlah penduduk di indonesia yang semakin tidak terkendali ini menuntut pembangunan tempat tinggal harus dapat dibangun tidak hanya pada lokasi tanah yang baik dan yang mempunyai daya dukung tinggi, mengingat keterbatasan lahan yang ada. Salah satu contohnya adalah pembangunan tempat tinggal di atas suatu lereng. Padahal suatu bangunan pasti membutuhkan struktur tanah yang kuat untuk menopang beban bangunan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah inovasi guna meningkatkan daya dukung tanah lereng secara signifikan. Salah satunya dengan cara memperkuat tanah lereng dengan menggunakan geotekstil. Geotekstil dapat berfungsi untuk memberikan tambahan kekuatan pada tanah guna menopang kuat tarik yang terjadi akibat beban yang diterima oleh tanah sehingga tidak mengalami keruntuhan. Dalam penelitian ini, digunakan model tes dengan ukuran panjang 1,50 m, lebar 1,0 m dan tinggi 1,0 m. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui spesifikasi sudut kemiringan lereng dan jarak perletakan pondasi dari tepi lereng yang paling optimum pada saat lebar pondasi 4cm dengan jumlah lapisan geotekstil sebanyak 1 lapis, dimana digunakan tiga variasi sudut kemiringan lereng yang berbeda serta dipasang pada tiga variasi jarak pondasi ke tepi lereng yang berbeda pula. Proses pemadatan yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan membagi model lereng sebanyak 7 lapisan tanah pasir dan dipadatkan dengan menggunakan silinder beton yang digilas hingga tiap lapisan memiliki ketinggian yang di rencanakan yaitu 10 cm dengan berat tanah tiap lapisannya 11,28 kg. Pemadatan dilaksanakan dengan menggunakan kontrol volume yang nilainya didapatkan dari hasil trial and error sebelum penilitian ini dilaksanakan. Proses pembebanan dilaksanakan dengan memberi beban secara bertahap setiap 25 kg hingga mencapai beban runtuh pada pemodelan lereng. Beban dimodelkan sebagai strip footing yang menyalurkan beban dari load cell. Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa dengan menambahkan perkuatan geotekstil, model lereng mengalami peningkatan daya dukung yang cukup signifikan. Dimana sudut kemiringan lerengmaksimum adalah  = 460 dengan rasio jarak pondasi ke tepi lereng dengan lebar pondasi sebesar d/B = 3. Berdasarkan pengujian ini dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah atau curamnya sudut kemiringan lereng, maka semakin kecil beban ultimit yang mampu ditahan dan semakin lebar jarak pondasi ke tepi lereng, maka semakin besar pula daya dukung pondasi tersebut.