Partisipasimasyarakat Dalam Memenuhi Kebutuhan Air Bersihperdesaan (Studi Kasus Desa SumberrejoKecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang)
Daftar Isi:
- Akses terhadap air minum di Indonesia saat ini perlu mendapat prioritas. MDGs menargetkan pelayanan air bersih PDAM untuk masyarakat Jawa Timur pada tahun 2015 adalah 60,3%, tapi hanya akan tercapai 55%. Oleh karena itu perlu pengelolaan air bersih diluar sistem perpipaan PDAM. Desa Sumberrejo merupakan salah satu desa yang mampu mengelola sumber mata air dengan mendirikan lembaga HIPPAM Tirta Buana. Terealisasinya pengelolaan air bersih tersebut tidak terlepas dari peran kepala desa dan masyarakatnya. Oleh karena itu, perlu untuk menelusuri partisipasi masyarakat melalui struktur sosial masyarakat sehingga HIPPAM bisa terbentuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SNA (Social Network Analysis) untuk mengetahui jaringan sosial masyarakat Sumberrejo yang diukur melalui densitas , sentralitas dan tingkat partisipasi. Dari perhitungan SNA dapat diketahui bahwa nilai densitas, sentralitas, dan tingkat partisipasi masyarakat HIPPAM lebih tinggi daripada non HIPPAM. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan yang dibentuk masyarakat HIPPAM lebih sempit dibandingkan non HIPPAM. Ikatan yang terbentuk dari masyarakat HIPPAM lebih kuat daripada masyarakat non HIPPAM sehingga penyebaran informasi pada masyarakat HIPPAM akan lebih mudah dibandingkan dengan masyarakat non HIPPAM. Oleh karenanya, peningkatan interaksi antar responden akan memungkinkan untuk peningkatan jumlah anggota HIPPAM sebagai salah satu pengembangan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di Desa Sumberrejo.