Struktur Sosial Masyarakat Dalam Pengelolaan Bantuan Penyediaan Air Bersih (Dusun Ngapus, Desa Sumberaji, Kabupaten Jombang)
Daftar Isi:
- Akses terhadap air bersih masih menjadi masalah lokal maupun global. Melalui beberapa program, Pemerintah berusaha meningkatkan pelayanan air bersih pedesaan, namun dalam pengoperasian dan pemeliharaannya masih banyak mengalami kegagalan. Kodatie menyebutkan bahwa pembangunan akan berhasil jika melibatkan partisipasi masyarakat, dimana partisipasi adalah salah satu bentuk respon masyarakat terhadap bantuan. Sehingga dilakukan penelitian terkait respon masyarakat dalam bantuan yang dianalisis menggunakan evaluasi bantuan dan identifikasi sistem penyediaan air bersih, kemudian merumuskan tipologi struktur sosial yang terbentuk dari jaringan sosial yang dianalisis menggunakan Social Network Analysis (SNA). Hasil perhitungan evaluasi bantuan diketahui bahwa indikator dengan nilai capaian rendah adalah responsivitas dan keberlanjutan. Hasil perhitungan kebutuhan air domestik adalah sistem penyediaan air bersih yang ada sudah dapat memenuhi kebutuhan air bersih domestik masyarakat Dusun Ngapus namun respon masyarakat dalam pengelolaan masih rendah. Hasil perhitungan SNA adalah jaringan sosial yang terbentuk memiliki ikatan yang kuat, kelembagaan yang ada terdiri dari kelembagaan tingkat dusun dan desa, serta setiap individu memiliki peran dan hak yang sama. Sehingga tipologi modal sosial yang terbentuk adalah Bridging Social Capital dimana pemberdayaan masyarakat lebih mudah dilakukan. Meski jaringan sosial yang terbentuk kuat, namun respon masyarakat terhadap pengelolaan bantuan masih rendah karena belum ada kelembagaan yang khusus bergerak dibidang pengelolaan tersebut.