Pengaruh Variasi Diameter Ketirusan Pin Dan Feed Motion Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Las Hasil Friction Stir Welding Pada Aluminium
Daftar Isi:
- Alumunium adalah logam yang lunak, tahan karat, ringan, dan penghantar panas yang baik yang mempunyai titik lebur yang rendah sehingga sangat sulit untuk memanaskan atau mencairkan sebagian dari material tersebut. Oleh kerena itu mampu sifat las aluminium dinilai kurang baik jika dibandingkan dengan baja. Untuk hal itu maka telah ditemukan metode pengelasan yang baru, yaitu pengelasan aduk gesek (friction stir welding). Friction stir welding (FSW) merupakan salah satu teknik pengelasan baru yang diciptakan oleh The Welding Institute (TWI), Cambridge, Inggris. FSW termasuk unconsumable solid-state joining process yang berarti pengelasan tanpa bahan tambah dan suhu kerjanya tidak melewati titik lebur benda kerja. Prinsip kerja dari FSW adalah memanfaatkan gesekan dari tool yang berputar dan bergerak pada alur pengelasan dengan benda kerja yang diam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh parameter utama yang ada pada proses pengelasan FSW (friction stir welding) terhadap kekuatan tarik sambungan las aluminium, pada penelitian kali ini pengelasan akan dilakukan dengan bantuan mesin milling standar, dan tipe sambungan yang digunakan adalah butt joint. Pada penelitian kali ini melibatkan tiga parameter utama, dimana dua parameter yaitu diameter ketirusan pin dan feed motion divariasikan,dan kecepatan putar dijaga konstan. Diameter ketirusan pin yang digunakan ( 6; 7; 8 dan 9 mm) sedangkan feed motion (42; 74; dan 98 mm.menit ) dan kecepatan pengelasan dijaga konstan pada 1842 mm/menit. Dari penelitian tentang pengaruh diameter ketirusan pin dan feed motion terhadap kekuatan tarik sambungan las hasil friction stir welding pada aluminium adalah semakin meningkatnya feed motion dan besar penambahan dimensi diameter kertirusan pin dapat berpengaruh pada kekuatan tarik hasil lasan, terbukti pada perubahan diameter ketirusan diameter dari 6 mm sampai dengan 9 mm kekuatan tarik hasil lasan terus meningkat. 112,37 MPa, tegangan tarik maksimum yang diperoleh merupakan hasil pengelasan pada kondisi dimana Diameter ketirusan pin 9 mm dan feed motion 98 mm/detik