Transformasi Tipologi Rumah Adat Bali Pada Hotel Resort Teluk Lebangan
Daftar Isi:
- Provinsi Bali memiliki sumber daya alam yang sangat potensial untuk pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata, pembangunan ini lebih terpusat pada Bali bagian selatan, salah satunya adalah pulau Serangan yang lokasinya strategis untuk pengembangan kepariwisataan. Dengan dibentuknya pulau Serangan sebagai salah satu ikon ekologi Pulau Bali, maka dibutuhkan suatu tempat tinggal sementara ( Hotel Resort ) yang nyaman dan disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung untuk menikmati pulau ini. Dewasa ini karya arsitektur nusantara sangat beragam dengan karya yang representatif untuk diaplikasikan, salah satu metode desain arsitektur adalah memasukan unsur arsitektur tradisional pada suatu bangunan modern. Arsitektur tradisional merupakan salah satu kekayaan ilmu pada bangsa kita , sehingga mengambil intisari / konsep dasar pada arsitektur tradisional dan merepresentasikanya ke dalam arsitektur masa kini adalah salah satu upaya untuk tetap mempertahankan nilai lokal pada kehidupan sehari – hari juga suatu usaha untuk mengangkat ciri khas daerah pada setiap karya arsitektur. Rumah tradisional Bali kental dengan nilai sejarah dan kepercayaan yang mereka anut. Setiap detail pada tipologi bangunannya mengandung makna dan fungsi tertentu. Kebudayaaan Bali merupakan kebudayaan yang berwajah natural dan berjiwa ritual Hal ini sangat mempengaruhi pembentukan elemen – elemen arsitekturnya, setiap corak pembentukan ruang, elemen, dan ragam hias memiliki filosofi yang pada hakikatnya merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan kepada alam dan pencipta. Pada proses perancangan desain, dilakukan dengan metode transformasi tipologi, metode ini digunakan untuk mempertahankan nilai dan budaya yang terkandung pada arsitektur tradisional Bali. Teori yang digunakan adalah teori desain typologic menurut Broadband ( 1980) dan Teori transformasi empat persegi menurut Steadman ( 1983) Perancangan terdiri dari 3 tahap utama , yaitu tahap studi literatur, kemudian sintesa data dan analisa data, Analisa data terdiri dari dari analisa tipologi 3 fase menurut Rafael Moneo dan Budi A Sukada , analisa tapak, analisa kosmologis Bali, dan juga analisa prinsip desain . Hasil dari Analisa data akan menghasilkan suatu hasil desain yang baru namun tetap mempertahankan fungsi ruang pada bangunan juga tetap menganut pada patokan utama yaitu konsep kosmologis Bali Tri Angga , suatu konsep keseimbangan antara manusia, alam dan pencipta