Perancangan Tata Letak Lantai Produksi Dengan Pendekatan Group Technology Untuk Mengurangi Jarak Material Handling (Studi Kasus di PT Indonesian Marine Corp. Ltd Divisi Boiler Singosari-Malang)
Main Author: | Rodliyah, Ainur |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142714/1/Cover%2BDaftar_Isi.pdf http://repository.ub.ac.id/142714/2/Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/142714/3/Daftar_Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/142714/4/Bab_I-V.pdf http://repository.ub.ac.id/142714/ |
Daftar Isi:
- Tata letak fasilitas di lantai produksi di PT. Indomarine Divisi Boiler saat ini masih belum menerapkan salah satu dari empat jenis layout yang umum digunakan (process layout, product layout, fixed position layout group technology layout) sehingga terjadi perpindahan material yang cukup jauh dari workshop satu ke workshop yang lain karena mesin-mesin yang memiliki keterkaitan tinggi belum terkelompokkan. Hal itu akan menyebabkan adanya aliran material kurang teratur, frekuensi perpindahan material lebih tinggi dan jarak perpindahan material yang lebih panjang. Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan mesin berdasarkan kemiripan komponen yang diproduksi dengan menggunakan pendekatan group technology untuk mengurangi jarak perpindahan material. Pada penelitian ini digunakan pendekatan group technology dengan metode clustering yang terdiri dari tiga metode yaitu Single Linkage Clustering (SLC), Complete Linkage Clustering (CLC) dan Average Linkage Clustering (ALC). Metode clustering digunakan untuk mengelompokkan mesin berdasarkan kesamaan komponen yang diproduksi kemudian dipilih satu metode yang memiliki nilai group efficiency paling tinggi. Metode dengan nilai group efficiency tertinggi akan digunakan sebagai dasar pengelompokan mesin pada layout usulan. Pengolompokan mesin dengan metode clustering dilakukan dengan bantuan software SPSS. Selain membentuk sel mesin, pada penelitian ini juga digunakan algoritma CRAFT dengan bantuan software WinQsb untuk mengoptimalkan layout usulan yang mencakup sel-sel mesin dan departemen lain yang terkait dengan aliran material untuk mengurangi jarak material handling. Metode SLC menghasilkan 11 sel mesin degan nilai group efficiency sebesar 0,846, metode CLC menghasilkan 10 sel mesin dengan nilai group efficiency sebesar 0,79 dan metode ALC menghasilkan 10 sel mesin dengan nilai group efficiency sebesar 0,775 sehingga metode terpilih yang akan dijadikan dasar pembentukan sel mesin adalah metode SLC. Layout usulan baru yang telah dioptimalkan dengan algoritma CRAFT dengan bantuan software WinQsb dapat memberikan pengurangan jarak material handling dari 71.935,23 m menjadi 63.003,0 m sehingga dapat mengalami penurunan sebesar 8.932,23 m atau 12,41% dari total jarak pada layout awal.