Daftar Isi:
  • Dalam suatu konstruksi baik gedung maupun jalan, tidak menutup kemungkinan adanya permasalahan yang muncul pada tanah sebagai landasan konstruksi tersebut baik dari segi daya dukung maupun penurunan akibat beban yang menumpu pada tanah tersebut. Seperti halnya pada tanah lempung ekspansif yang memiliki sensitifitas tinggi dan bisa menimbulkan kerusakan pada konstruksi yang menumpu di atasnya. Hal tersebut tejadi akibat perubahan kadar air dalam tanah sehingga perlu dilakukan upaya untuk menstabilisasi sifat-sifat tanah tersebut. Salah satu upaya untuk stabilisasi tersebut adalah dengan penggunaan campuran abu sekam dan fly ash. Adapun tanah lempung ekspansif yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur. Untuk kadar additive yang digunakan dalam penelitian ini adalah abu sekam 6% dan fly ash 4% dari berat kering tanah dengan variasi waktu curing (curing) selama 7 hari, 14 hari, dan 28 hari. Perlakuan lama waktu curing dalam penelitian ini diharapkan memiliki pengaruh besar untuk meningkatkan nilai CBR tanah dan menurunkan nilai pengembangan pada sampel tanah tersebut. Pada pengujian tanah dengan campuran abu sekam 6% dan fly ash 4% dengan perlakuan curing menunjukkan peningkatan pada nilai CBR-nya dari tanah asli baik CBR tanpa rendaman (unsoaked) maupun CBR terendam (soaked). Semakin lama waktu curing yang diterapkan pada sampel tanah, semakin meningkat pula nilai CBRnya. Dari hasil pengujian di laboratorium menunjukkan nilai CBR tanpa rendaman (unsoaked) pada tanah asli sebesar 3,91%. Sedangkan nilai CBR tanpa rendaman (unsoaked) untuk tanah campuran meningkat menjadi 13,047% dengan waktu curing selama 14 hari. Dari hasil tersebut menunjukkan peningkatan nilai CBR yang signifikan. Sedangkan nilai CBR tanpa rendaman (unsoaked) dengan lama waktu curing 28 hari tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan dari waktu curing selama 14 hari yaitu sebesar 13,691%. Untuk hasil pengujian CBR terendam (soaked) tanah asli menunjukkan nilai sebesar 2,39%. Sedangkan nilai pada tanah campuran dengan lama waktu curing 28 hari menunjukkan nilai sebesar 5,77% Selain itu, perlakuan curing pada tanah dengan campuran abu sekam 6% dan fly ash 4% juga dapat menurunkan nilai swelling-nya. Dari hasil pengujian swelling menunjukkan nilai swelling tanah asli sebesar 3,841%. Sedangkan tanah yang dicampur abu sekam 6% dan fly ash 4% dengan lama waktu curirng 28 hari memiliki nilai swelling sebesar 0,438%. Hal ini menunjukkan penurunan nilai swelling yang signifikan, sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan suatu konstruksi baik gedung maupun jalan raya yang menumpu di atas tanah tersebut.