Perencanaan Preventive Maintenance Komponen Cane Cutter I Dengan Pendekatan Age Replacement (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

Main Author: Mutiara, ShabrinaDyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/142669/1/Skripsi_Shabrina_Dyah_Mutiara.pdf
http://repository.ub.ac.id/142669/
Daftar Isi:
  • Sistem maintenance yang baik diperlukan PG Kebon Agung yang mengolah bahan baku tebu menjadi produk gula pasir. Dalam sistem maintenance-nya, PG Kebon Agung melaksanakan penggantian spare part di fasilitas produksinya dengan menerapkan corrective maintenance. Penggantian spare part dilakukan apabila telah terjadi kerusakan, tanpa didukung jadwal penggantian yang rutin secara periodik. Data historis kerusakan belum dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan preventive maintenance. Saat produksi sedang berjalan, kerusakan komponen yang tak teduga di fasilitas produksi menyebabkan terganggunya proses produksi. Salah satu fasilitas produksi yang sangat penting adalah mesin cane cutter I yang memegang fungsi utama dalam size reduction tebu. Failure pada komponen pisau di mesin cane cutter I mempunyai tingkat severity yang paling tinggi karena mengakibatkan downtime yang tinggi dan menggangu kelancaran proses produksi. Dengan tujuan untuk mereduksi downtime yang mengganggu proses produksi, penelitian ini membuat perencanaan preventive maintenance komponen di mesin cane cutter I. Penelitian ini menerapkan preventive maintenance dalam penggantian spare part menggunakan metode age replacement. Umur ekonomis spare part berkaitan erat dengan distribusi waktu kerusakan (Time to Failure) dari spare part tersebut. Penelitian dimulai dengan menguji kesesuaian distribusi dari data Time to Failure (TTF) dan Time to Repair (TTR) menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Distribusi TTF diperlukan untuk mengetahui sebaran waktu kerusakan, sedangkan distribusi TTR diperlukan untuk mengetahui sebaran waktu perawatan atau penggantian spare part. Menggunakan fungsi probabilitas dan fungsi ekspektasi mengacu kedua distribusi tersebut, selanjutnya melakukan perhitungan penentuan interval waktu penggantian yang optimal dengan metode numerik. Setelah mendapatkan interval waktu penggantian optimal, lalu mengestimasi downtime, availability, reliability dan biaya maintenance dengan membandingkan antara kondisi saat ini yang hanya menggunakan corrective maintenance dengan usulan preventive maintenance. Pengujian kesesuaian distribusi menunjukkan bahwa data TTF berdistribusi lognormal dengan rata-rata sebesar 500,98 jam (MTTF) dan data TTR berdistribusi lognormal dengan rata-rata sebesar 1,065 jam (MTTR). Hasil penelitian menunjukkan interval waktu penggantian komponen mesin cane cutter I yang optimal adalah 369 jam. Preventive maintenance akan mengurangi downtime sebesar 2,403 jam setiap musim giling, meningkatkan tingkat availability sebesar 0,055% dan meningkatkan tingkat reliability sebesar 66%. Namun biaya maintenance juga meningkat dari sebelumnya sebesar Rp. 90.587.729,00 menjadi Rp. 104.969.103,00. Penurunan downtime dan perawatan rutin akan menunjang kelancaran proses produksi sehingga akan meningkatkan kapasitas produksi dan keuntungan perusahaan. Keuntungan tersebut dapat digunakan untuk menutupi penambahan biaya maintenance.