Implementasi Lean Sigma Untuk Penurunan Nilai Cost Of Poor Quality Kain Ekspor Kelas A (Studi Kasus: Departemen Finishing PT Mertex Indonesia)
Daftar Isi:
- PT Mertex Indonesia merupakan produsen tekstil yang membagi prosesnya ke dalam tiga departemen. Departemen yang bertugas mengolah kain mentah menjadi produk kain jadi siap pakai adalah Departemen Finishing. Dalam menjalankan produksinya saat ini, Departemen Finishing masih mengalami kendala yaitu adanya pemborosan (waste) antara lain berupa defect produk dan scrap yang harus rework. Waste sebagai internal failure menyebabkan adanya cost of poor quality yang membuat perusahaan mengalami opportunity lost income. Agar perusahaan dapat meningkatan kualitas dan menurunkan cost of poor quality yang terjadi saat ini, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Lean Six Sigma. Pendekatan lean akan mengurangi non value added activity dan membuat value added activity mengalir secara lancar sepanjang value stream, sedangkan six sigma akan meningkatkan kapabilitas proses dan kualitas produk. Integrasi pendekatan lean dan six sigma dalam penelitian ini menggunakan metode DMAI yaitu define, measure, analyze dan improve. Tahap define dilakukan dengan pengukuran waktu baku menggunakan stopwatch time study, pembuatan value stream mapping, identifikasi aktivitas dan waste serta melakukan perhitungan cost of poor quality masing-masing waste. Tahap measure dilakukan dengan menentukan critical waste pada waste berpengaruh, mengukur kapabilitas proses long term dan menghitung nilai sigma. Tahap analyze dilakukan dengan menganalisa penyebab masalah serta menentukan prioritas perbaikan menggunakan failure mode and effect analysis (FMEA). Terakhir tahap improve dilakukan dengan menentukan alternatif perbaikan menggunakan konsep value-based management dan dilakukan pembuatan future state value stream mapping. Dari analisis yang telah dilakukan didapatkan bahwa waste berpengaruh yang terjadi pada Departemen Finishing berdasarkan cost of poor quality adalah waste waiting antrian material, waste inventory dan waste defect. Kinerja proses pada proses produksi kain jenis Ekspor Kelas A dalam Departemen Finishing saat ini bila dilihat dari nilai sigma adalah 3,505 . Sedangkan indeks kapabilitas proses sebesar 0,672 (Cpk < 1) sehingga proses dikatakan tidak capable. Melalui konsep value based management dengan memperhatikan cost dan performansi maka alternatif perbaikan terpilih adalah mengganti proses pengemasan secara manual dengan proses pengemasan secara otomatis dengan membeli mesin pengemas otomatis dan menjaga kestabilan rolling mesin, melakukan preventive maintenance secara teratur dan melakukan pemasangan expander roll pada roll mesin dengan biaya sebesar $2.272.248,97. Setelah dilakukan rekomendasi perbaikan diharapkan nilai sigma dapat meningkat dari 3,505 sigma menjadi 4,84 sigma, indeks kapabilitas proses dapat meningkat dari 0,672 menjadi 0,96 dan cost of poor quality diharapkan dapat menurun sebesar 9,98% untuk waste waiting, 27,71% untuk waste defect serta 51,22% untuk waste inventory.