Penataan Pesisir Utara Kabupaten Gresik Terkait Kesesuaian Lahan Mangrove Untuk Pengembangan Ekowisata
Daftar Isi:
- Pesisir utara Kabupaten Gresik memiliki potensi wisata bahari yang patut dikembangkan khususnya ekosistem mangrove dan burung, namun bahaya abrasi laut dan sedimentasi sungai akan mempengaruhi keberadaan ekosistem pantai tersebut sehingga diperlukan adanya konsep yang lebih berpihak pada kelestarian lingkungan tanpa merugikan masyarakat pesisir. Penelitian ini membahas mengenai penataan kawasan pesisir utara Kabupaten Gresik terkait kesesuaian lahan mangrove untuk kegiatan ekowisata. Analisis terhadap pengembangan ekowisata dilakukan melalui skoring kriteria ekologi pada masing-masing desa pesisir untuk menentukan kawasan layak ekowisata. Selanjutnya wilayah layak ekowisata akan diidentifikasi kesesuaian lahan untuk konservasi mangrove melalui kriteria yang terdapat dalam Modul Penyusunan RZWP3K dengan menggunakan metode boolean overlay. Hasil kesesuaian lahan tersebut menjadi dasar konsep penataan lahan pesisir utara di Kabupaten Gresik dengan membandingkan dari kondisi eksisting penggunaan lahan pada pesisir utara Kabupaten Gresik. Selain itu, juga dilakukan analisis AHP untuk mengetahui prioritas pengembangan ekowisata menurut pendapat para ahli. Dari hasil analisis, didapatkan Desa Banyurip, Desa Pangkah Kulon dan Desa Pangkah Wetan merupakan wilayah yang sesuai untuk pengembangan kegiatan ekowisata pada pesisir utara Kabupaten Gresik. Arahan pengembangan ekowisata didapatkan dari prioritas variabel dan sub variabel dari AHP, yaitu meliputi status kawasan, kerapatan mangrove, pengamatan burung dan pasang surut. Arahan penataan wilayah pesisir utara Kabupaten Gresik disesuaikan menurut arahan pengembangan ekowisata dengan memperbaiki kondisi dari sub variabel prioritas tersebut.