Perencanaan Struktur Atas Jembatan Betek dengan Menggunakan Jembatan Rangka Baja “Boomerang Bridge” sebagai Alternatif Pengganti Jembatan Gantung

Main Author: Kustiawan, Fery
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/142637/1/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/142637/2/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/142637/3/Bab_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/142637/4/Bab_V_-_Penutup.pdf
http://repository.ub.ac.id/142637/5/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/142637/6/Cover.pdf
http://repository.ub.ac.id/142637/
Daftar Isi:
  • Jembatan betek merupakan jembatan gantung untuk pejalan kaki yang menghubungkan dua kelurahan, yakni Penanggungan, Kecamatan Klojen dan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. . Jembatan ini menjadi jalur alternatif yang dipilih pengendara sepeda motor untuk menyeberangi aliran sungai Brantas. Namun dengan meningkatnya volume pengguna jembatan tersebut tidak sebanding dengan kelayakan dari jembatan tersebut. Terdapat beberapa kerusakan yang cukup mengkhawatirkan pada struktur atas jembatan gantung Betek. Oleh sebab itu, dengan beberapa pertimbangan diputuskan untuk mengganti struktur atas jembatan ini dengan menggunakan struktur jembatan tipe rangka baja. Model Jembatan yang akan digunakan untuk dasar perencanaan jembatan Betek ini merupakan penerapan dari jembatan “Boomerang Bridge” yang telah digunakan pada Kompetisi Jembatan Indonesia ke-09 yang telah dilaksanakan pada Desember 2013. Jembatan Betek direncanakan menggunakan rangka baja “Boomerang Bridge” dengan bentang 21 m dan lebar 3 m. Konstruksi atas jembatan direncanakan menggunakan pelat lantai kendaraan beton bertulang dengan f’c= 20,75 MPa dengan tebal 20 cm. Tulangan atas pada pelat lantai menggunakan tulangan polos diameter 12 untuk tulangan arah melintang, dan diameter 8 untuk tulangan arah memanjang. Tulangan bawah menggunakan dek baja merk combideck dengan tebal = 0.75 mm dengan mutu baja minimum fy = 320 MPa. Untuk gelagar memanjang, digunakan profil baja WF 250.125.5.8 dengan mutu baja BJ–41 yang terpasang secara komposit dengan pelat lantai kendaraan dan gelagar melintang menggunakan profil baja WF 350.175.7.11 dengan mutu baja BJ-41. Pipa sandaran direncanakan dapat menahan gaya 250 kg/m sebagai pengganti kerb dengan menggunakan pipa baja dengan diameter 3,5” dan tebal 2,8 mm dengan mutu baja BJ-37. Ikatan angin atas dan ikatan angin bawah menggunakan baja profil siku L.50.50.5 dengan mutu baja BJ-50 Rangka baja pada gelagar induk menggunakan baja profil WF 250.250.9.14 dengan mutu baja BJ-41. Sambungan antar rangka menggunakan baut dengan tambahan pelat baja dengan tebal 10 mm. Perletakan menggunakan perletakan sendi dan rol. Dan untuk metode pelaksanaan perakitan jembatan menggunakan system perancah yang dikombinasikan dengan memanfaatkan kabel pada jembatan lama.