Museum Layang – Pola Ruang Bangunan Rumo Aceh di Kawasan Mukim Aceh Lhee Sagoe
Daftar Isi:
- Aceh Lhee Sagoe merupakan wilayah kekuasaan dari Kerajaan Aceh, karena di daerah inilah terletak ibukota kerajaan Bandar Aceh Darussalam. Aceh Lhee Sagoe merupakan area mukim sebagai tempat tinggal masyarakat dan wakil dari Kerajaan Bandar Aceh Darussalam. Terdapat peninggalan bersejarah dengan konsep segitiga. Salah satu yang sangat menonjol adalah adanya peninggalan rumah tradisional Aceh yang disebut dengan rumah tiga ruang, atau lebih dikenal dengan sebutan Rumoh Aceh. Konsep pola tiga ruang pada Rumoh Aceh merupakan perwujudan dari pola segitiga keseimbangan hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Oleh karena itulah pola ruang merupakan salah satu elemen arsitektural yang sangat sakral dan penting penerapannya pada Rumoh Aceh. Permasalahan yang dialami saaat ini adalah runtutan kejadian di Aceh menyebabkan keberadaan Rumoh Aceh berkurang, sehingga dikhawatirkan warisan budaya akan memudar. Hal ini juga disebabkan karena minimnya penelitian mengenai pola ruang Rumoh Aceh. Tujuan dari penelitian untuk menemukan pola ruang bangunan Rumoh Aceh yang mewakili karakter Rumoh Aceh secara keseluruhan dan keterkaitannya faktor non fisik yang mendasari terbentuknya pola ruang tersebut. sehingga minimnya informasi menyebabkan masyarakat tidak dapat engambil manfaat dari penerapan pola ruang pada Rumoh Aceh. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap pola ruang bangunan yang terbentuk, serta kmengkaitkannya dengan faktor non fisik yang terdapat di lapangan yang melandasi terbentuknya pola ruang tersebut. Adapun kampung tradisional yang diteliti merupakan gampong-gampong yang masih memiliki peninggalan Rumoh Aceh yang masuk ke dalam daerah tiga sagi tersebut. Pencaharian Rumoh Aceh berada di kawasan tiga artefak bersejarah yang mewakili seluruh kawasan Aceh Lhee Sagoe, yaitu di sekitar Indrapurwa, Indrapatra, dan Indrapuri, Peristiwa tsunami menyebabkan sagi di daerah Indrapurwa dan Indrapatra kehilangan gampong tradisional, sehingga kampung yang dijadikan objek penelitian merupakan Rumoh Aceh yang berada di kawasan Kabupaten Aceh Besar (Aceh Lhee Sagoe) yang masih memiliki peninggalan Rumoh Aceh bekas mukim Kerajaan dan mampu mewakili kawasan tersebut. Adapun gampong yang dipilih adalah Gampong Lamlhom, Blangtingkeum, Lambada, Lambari Bakme, Pasie Lamgarot, dan Indrapuri. Kampung tradisional tersebut dipilih sebagai kampung yang akan diteliti karena memiliki cukup banyak peninggalan Rumoh Aceh yang masih dipertahankan dan ditinggali oleh masyarakatnya serta mampu mewakili Rumoh Aceh di masing-masing sagi dengan lokasi objek berada pada titik yang berbeda-beda. Hal ini juga disebabkan karena wilayah Aceh Lhee Sagoe yang memiliki luas wilayah 2969 km2 menjadikan banyaknya Rumoh Aceh yang akan diteliti agar mampu mewakili karakter keseluruhan pola ruang bangunan dari Rumoh Aceh. Ketiga sagi tersebut merupakan Kabupaten Aceh besar dengan arsitektur Rumoh Aceh yang masih asli dengan usia bangunan yang sudah tua, sehingga daerah terpilih sangat kuat untuk dijadikan objek penelitian untuk menemukan pola ruang pada Rumoh Aceh dan merupakan titik kawasan bersejarah yang tersebar di Kabupaten Aceh Besar. Studi ini akan melihat pola ruang bangunan yang terbentuk di mukim peninggalan kerajaan pada kawasan Aceh Lhee Sagoe, serta menemukan faktor-faktor yang mendasari terbentuknya pola ruang bangunan tersebut. Tidak menutup kemungkinan akan adanya peredaan-perbedaan pola ruang bangunan yang terbentuk di tiap gampong yang diteliti. Gampong ini diharapkan juga mampu mewakili karakter di tiap daerah persebarnnya. Hal ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan masyarakat tentang nilai-nilai kearifan lokal yang juga sesungguhnya diterapkan pada pola ruang bangunan Rumoh Aceh. Selama ini informasi yang berkembang di masyarakat mengenai pola ruang bangunan Rumoh Aceh masih bersifat umum dan belum dianalisis secara mendetail. Penggalian mengenai pola ruang bangunan Rumoh Aceh ini diharapkan tidak hanya menambah wawasan bagi masyarakat luas dan pihak-pihak