Daftar Isi:
  • Kabupaten Lumajang salah satu kabupaten yang memiliki potensi tambang pasir yang melimpah. Bahan tambang tersebut berasal dari material yang dikeluarkan oleh Gunung Semeru. Potensi tersebut dimanfaatkan sebagai lahan penghasil pertambangan yang dapat menyumbang PAD kabupaten. Besarnya potensi kerap kali disalahgunakan pemanfaatannya. Pada beberapa daerah terdapat kegiatan pertambangan tanpa ijin sehingga kurang memahami dampak yang akan ditimbulkan akibat kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan menimbulkan dampak di antaranya adalah terjadi erosi dan sedimentasi serta kerusakan lingkungan di kawasan pertambangan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi erosi sebagai dampak kegiatan pertambangan pasir ditinjau dari besar laju erosi, tingkat bahaya erosi, dan indeks bahaya erosi untuk mengetahui lahan kritis, serta menghitung kemampuan lahan pada DAS Rejali. Perhitungan laju erosi menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dengan faktor yang mempengaruhi yaitu curah hujan, jenis tanah, kelerengan, tutupan vegetasi dan usaha konservasi tanah. selain itu penelitian juga bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lahan DAS Rejali berdasarkan pedoman Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (RLKT) dengan rencana guna lahan oleh Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lumajang tahun 2012-2032. Hasil penelitian menghasilkan besar laju erosi 2.04-1.282 ton/ha/tahun dengan tingkat bahaya erosi sangat berat seluas 5.242 ha dan indeks bahaya erosi sangat tinggi yang menunjukkan lahan kritis seluas 3.182 ha, lahan kritis akibat erosi terdapat pada badan sungai sebagai wilayah pertambangan. Kemampuan lahan DAS Rejali menghasilkan 11 kelas dengan faktor pembatas. Kesesuaian fungsi kawasan dengan rencana guna lahan RTRW sebesar 14.447 ha dan ketidaksesuaian seluas 4.274 ha yang selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan dalam evaluasi RTRW Kabupaten Lumajang.