Daftar Isi:
  • Pengembangan sumber daya air bisa dilakukan dengan memanfaatkan bangunan air yang dibangun untuk dikembangkan menjadi unit pembangkit listrik kecil (PLTMH). Studi kelayakan diperlukan untuk mengidentifikasi potensi dan keuntungan dari sebuah unit pembangkit. Studi berlokasi di bendung gerak Mrican Kediri dengan memanfaatkan debit aliran sungai Brantas yang tidak terpakai untuk keperluan irigasi. PLTMH direncanakan menggunakan sistem pengalihan aliran dari sungai brantas melalui saluran primer Turitunggorono dan dialirkan kembali menuju sungai brantas. Studi ini menggunakan alternatif debit untuk mendapatkan hasil yang optimum. Hasil kajian menunjukkan debit 44 m3/dt (alternatif 4) dapat dibangkitkan energi tahunan 20.169 MWh dan mereduksi emisi gas karbon sekitar 13687 tCO2/tahun, PLTMH dibangun dengan komponen bangunan sipil (pipa pesat, saluran tailrace, forebay dan rumah pembangkit) dan komponen peralatan mekanik elektrik seperti turbin, governor dan generator. biaya pembangunan sebesar 193,15 milyar rupiah dengan nilai BCR 1,56, NPV 142,94 milyar rupiah, IRR 12,46 % dan paid back period 12,49 tahun, sehingga pembangunan PLTMH layak secara ekonomi.