Penerapan Metode Run (Theory Of Run) Untuk Perhitungan Kekeringan Pada Sub Das Abab Provinsi Jawa Timur

Main Author: Ratna, IntanMadya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/142495/1/BAB_III.pdf
http://repository.ub.ac.id/142495/2/BAB_IV.pdf
http://repository.ub.ac.id/142495/3/BAB_V.pdf
http://repository.ub.ac.id/142495/4/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/142495/5/BAB_I.pdf
http://repository.ub.ac.id/142495/6/BAB_II.pdf
http://repository.ub.ac.id/142495/
Daftar Isi:
  • Salah satu kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat terpisahkan adalah air. Air berguna untuk memenuhi kebutuhan langsung manusia seperti air minum, sanitasi, kebutuhan air industri maupun kebutuhan tidak langsung seperti irigasi, perikanan, pembangkit listrik maupun kepentingan lainnya. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia Terjadinya pemanasan global yang berujung pada perubahan iklim menimbulkan dampak terhadap ketersediaan air di bumi. Dampak nyata dari pemanasan global adalah terjadinya peningkatan intensitas kekeringan di berbagai wilayah. Kekeringan merupakan suatu kondisi dimana terjadi kekurangan air untuk memenuhi kubutuhan. Kekeringan juga merupakan kejadian kimatologis yang alami dan dapat terjadi secara bervariasi antara suhu wilayah dengan wilayah lainnya dan biasanya dimuai dengan berkurangnya jumlah curah hujan dibandingkan dengan kondisi normalnya dan tergantung berapa lama keadaan tersebut berlangsung (NOAA, 2008). Dampak kekeringan muncul sebagai akibat dari kekurangannya air, atau perbedaan-perbedaan antara permintaan dan persediaan air. Apabila kekeringan sudah mengganggu dampak tata kehidupan, dan perekonomian masyarakat maka kekeringan dapat dikatakan Bencana. Indonesia terletak diantara dua benua juga dua samudera dan juga terletak di sepanjang garis khatulistiwa. Keadaan geografis ini membuat wilayah Indonesia rentan terhadap gejala kekeringan sebab iklim yang berlaku di wilayah tropis merupakan monsun yang sangat sensitif terhadap perubahan ENSO atau El-Nino Southern Oscilation. Bencana kekeringan yang terjadi sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat karena air merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, terutama pada bidang pangan karena kekeringan dapat menyebabkan penurunan hasil panen yang signifikan bahkan dapat menyebabkan terjadinya gagal panen atau puso.