Kesesuaian Keberadaan Akomodasi Wisata Kota Batu Terhadap Unsur Fisik Alamiah dan Fungsional
Daftar Isi:
- Lahan merupakan unsur fungsional dari suatu pembangunan. Namun, dalam penggunaaan tertentu lahan memiliki keterbatasan fisik untuk pengembangannya. Kota Batu merupakan kota wisata yang wilayahnya sebagian besar berlereng 25-40% dan lebih dari 40%. Pemanfaatan lahan untuk akomodasi pada lahan berlereng curam menyebabkan terjadinya penyimpangan alih fungsi lahan yang memicu terjadinya masalah lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (a) mengetahui karakteristik pemanfaatan lahan Kota Batu untuk kegiatan pariwisata berdasarkan unsur fisik alamiah dan fungsional, (b) mengetahui tingkat kesesuaian keberadaan akomodasi wisata Kota Batu terhadap unsur fisik alamiah dan fungsional. Hasil penelitiannya adalah berdasarkan karakteristik unsur fisik alamiah terdapat ketidaksesuaian pemanfaatan lahan dan tingkat kerawanan longsor tinggi pada Hotel Jambuluwuk dan Hotel Songoriti. Karakteristik berdasarkan unsur fungsional ditemukan bahwa Hotel Surya Indah intensitas guna lahannya telah melebihi standar, serta Hotel Jambuluwuk yang pembangunan lahannya berada pada kawasan konservasi. Variabel dengan prioritas panling tinggi dalam menentukan kesesuaian keberadaan akomodasi di Kota Batu berdasarkan AHP adalah variabel konservasi (0,265), tingkat kerawanan longsor (0,254) dan kesesuaian lahan (0,227). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Hotel Jambuluwuk berada pada kategori tidak sesuai. Hotel Songgoriti dan Hotel Selecta berada pada kategori cukup sesuai dan ketiga hotel lainnya yaitu Kusuma Agrowisata, Klub Bunga dan Surya Indah berada pada kategori sesuai.