Daftar Isi:
  • Desa Pudak Wetan merupakan Kawasan Sentra Peternakan Kabupaten Ponorogo (RTRW Kab. Ponorogo 2010-2030), sehingga memiliki potensi kotoran ternak sapi sebagai sumber energi alternatif memasak. Kondisi ini ditunjang dengan kepemilikan ternak ± 2-4 ekor/peternak. Pengadaan biodigester untuk Kabupaten Ponorogo minimal 2 ekor sapi besar. Namun kepemilikannya masih 8,8% dari 329 peternak dan untuk sistem biodigester sentralitas skala desa tidak dapat dilakukan karena pola permukiman peternak menyebar settlemen compact dan topografi perbukitan. Ukuran biodigester rata-rata 6m3 dengan produksi gas untuk 7 jam, namun penggunaan hanya 3-4 jam dan sisa gas tidak dapat disimpan. Inisiatif pengadaan distribusi hanya dilakukan oleh 5 dari 29 peternak. Sedangkan 24 peternak lainnya masih memanfaatkan biogas secara individu dengan kelebihan input kotoran sapi dan ukuran biodigester yang tidak menampung, sehingga menimbulkan tekanan gas berlebih dalam biodigester. Produksi biogas melebihi rata-rata pemanfaatan memasak, sehingga terdapat gas yang tidak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi alternatif terbaik dalam distribusi potensi biogas sebagai energi alternatif memasak. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Multikriteria Analisis, Analisis Kluster Spasial, dan Analisis Kluster Statistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif tipe biodigester terbaik adalan tipe biodigester skala menengah untuk 2-5 peternak dengan 10-25 ekor sapi. Sistem pengelompokkan yang terbentuk ada 25 unit pengadaan biodigester skala sedang dengan ukuran terbesar 22m3 untuk 5 peternak dan minimal 6 m3 untuk 2 peternak.