Perencanaan Jaringan Irigasi Airtanah pada Daerah Oncoran SDMJ 571 Kabupaten Mojokerto dengan Sistem Looping Terbuka Menggunakan Paket Program EPANET 2.0
Daftar Isi:
- Potensi sumber air di Kota Mojokerto terdiri dari sumber air permukaan, air tanah dan air hujan. Potensi sumber air permukaan umumnya berasal dari sungai, sedangkan untuk airtanah berasal dari sumur artesis dan sumur air tanah dangkal. Areal sawah seluas 33 ha membutuhkan air irigasi di Desa Wonodadi Kecamatan Kutorejo. Areal sawah tersebut menggunakan dua kali pola tata tanam yaitu padi dan palawija. Palawija yang ditanam merupakan palawija yang tidak memerlukan banyak air yaitu kacang hijau atau jagung. P2AT membuat sumur produksi dengan melakukan pengeboran di Desa Wonodadi Kecamatan Kutorejo yang berkapasitas 30,14 liter/detik dan diharapkan dengan adanya sumur tersebut dapat mengaliri daerah oncoran seluas 33 ha sehingga hasil pertanian di daerah tersebut dapat meningkat. Studi ini akan mengkaji tentang perencanaan sistem irigasi airtanah dengan mengambil daerah lokasi studi SDMJ 571 di Desa Wonodadi Kecamatan Kutorejo yang berdasarkan permasalahan diatas hasil pertaniannya kurang optimal dengan mengunakan tadah hujan. Perencanaan jaringan irigasi airtanah menggunakan metode sistem looping terbuka dan analisis sistem jaringan perpipaan menggunakan paket program EPANET 2.0. Pada skripsi ini pula penulis menghitung kebutuhan air irigasi, dimensi jaringan, RAB, dan pembagian air irigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan air irigasi sebesar 1,792 liter/detik/ha pada bulan November periode III. Jaringan irigasi airtanah seluas 33 ha pada daerah oncoran SDMJ 571 terdiri dari 7 blok dan 7 outlet dengan panjang pipa PVC 1370 meter, berdiameter 6”, menggunakan pompa submersible. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan irigasi tersebut sebesar Rp. 330.481.700,00 (Tiga Ratus Tiga Puluh Juta Empat Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Tujuh Ratus Rupiah). Sistem pembagian air diberikan secara bergilir dengan pola jam-jaman 10 jam, 15 jam dan maksimal 18 jam dalam 1 hari.