Pengaruh Aging Treatment Terhadap Cacat Permukaan Dan Distribusi Kekerasan Silinder Al-Mg-Si Pada Squeeze Casting
Main Author: | Wiyono, Petter |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142421/1/SKRIPSI_PETTER_WIYONO_%280910623015-62%29.pdf http://repository.ub.ac.id/142421/ |
Daftar Isi:
- Dengan berkembangnya zaman, maka teknologi juga semakin maju. Dalam dunia perindustrian menuntut adanya perkembangan juga. Dalam beberapa produk industri, ada berbagai macam sifat mekanik yang di harapkan, salah satunya adalah kekerasan. Kekerasan adalah kemampuan suatu benda untuk dapat menahan gaya penetrasi, selain itu porositas pada produk hasil coran juga berpengaruh terhadap kekerasan. Squeeze Casting adalah suatu proses pengecoran dimana logam cair dibekukan di bawah tekanan eksternal yang relatif tinggi. Proses ini pada dasarnya mengkombinasikan keuntungankeuntungan pada proses forging dan casting. Squeeze Casting sering disebut juga penempaan logam cair (liquid metal forging). Proses pemadatan logam cair dilaksanakan di dalam cetakan yang ditekan dengan tenaga hidrolis. Penekanan logam cair oleh permukaan cetakan akan menghasilkan perpindahan panas dan menghasilkan penurunan porositas. Proses penuangan harus dilakukan secara singkat untuk mencegah terjadinya solidifikasi dini. Tekanan yang digunakan sangat bervariasi dengan menggunakan material AL-Mg-Si. Saat proses squeeze casting, cetakan perlu dipanaskan terlebih dahulu untuk mengurangi terjadinya solidifikasi dini. Setelah produk hasil pengecoran selesai, maka akan dilanjutkan proses aging treatment. Aging treatment adalah proses yang dilakukan untuk meningkatkan kekerasan dengan mengkondisikan suhu lingkungan sesuai yang dinginkan dengan waktu tertentu. Diharapkan dengan perlakuan aging dapat meningkatkan kekerasan yang lebih baik dibandingkan dengan produk hasil squeeze casting saja. Ada beberapa variabel dalam penelitian ini, antara lain, Variabel bebasnya adalah variasi temperatur perlakuan aging 100oC; 125oC; 150oC; 175oC; 200oC. Variabel terikatnya adalah cacat permukaan (pin holes, blow holes) dan kekerasan (VHN). Kemudian untuk variabel terkontrolnya adalah temperatur tuang logam cair sebesar 900 oC, time delay dengan lama waktu 5 menit, temperatur cetakan sebesar 150 oC, tekanan plunger sebesar75 MPa, lama waktu solution treatment dan artificial aging adalah 8 jam Setelah dilakukan penelitian, maka diperoleh hasil distribusi kekerasan yang lebih merata setelah dilakukan aging treatment pada spesimen variasi suhu aging 175oC penampang A dengan hasil dari titik satu sampai lima sebesar 95.24 VHN; 97.72 VHN; 96.88VHN; 94.98VHN; 96.33VHN.