Penerapan Metode Reliability Centered Maintenance (Rcm) Guna Meningkatkan Kapasitas Produksi Mesin Clinker Cooler Di Pt. Semen Gresik (Persero) Tbk

Main Author: Fawaid, MohammadFahmy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/142344/1/SKRIPSI_FIX.pdf
http://repository.ub.ac.id/142344/
Daftar Isi:
  • P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang memproduksi semen di Indonesia. Dalam upaya untuk menjaga efektivitas dan efisiensi proses produksinya, maka diperlukan suatu sistem perawatan yang baik. Perusahaan perlu menjaga alat-alat permesinan tersebut melalui perencanaan sistem perawatan yang baik agar mesin yang digunakan dapat beroperasi secara maksimal dan tidak mengalami banyak gangguan kerusakan pada saat digunakan proses produksi. Salah satu mesin yang terpenting dalam menentukan kualitas proses produksi semen yaitu mesin clinker cooler. Dimana jika terdapat kegagalan yang muncul pada mesin ini akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap proses produksi dan akan menghambat kelangsungan produksi mesin yang lain serta dapat menimbulkan ancaman keselamatan di lingkungan kerja sehingga mengurangi efektivitas dan efisiensi kinerja proses produksi. Melalui ketentuan yang berdasarkan dari sering terjadinya kerusakan pada komponen mesin clinker cooler dan lama downtime akibat kerusakan, maka didapatkan 3 komponen mesin yang menjadi fokus penelitian, yaitu komponen great plate, hydraulic pump cooler, dan hammer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Reliability Centered Maintenance (RCM). Metode RCM digunakan untuk menentukan jenis kegiatan perawatan yang tepat terhadap suatu peralatan melalui analisa terhadap dampak yang ditimbulkan oleh suatu kegagalan dengan menggunakan tabel FMEA dan RCM Decision Diagram. Dari hasil yang diperoleh, prioritas kegiatan perawatan yang perlu dilakukan terhadap masing-masing komponen kritis mesin clinker cooler adalah Scheduled Discard Task dan Scheduled Restoration Task. Sedangkan berdasarkan distribusi waktu antar kerusakan dan waktu perbaikan diperoleh interval perawatan yang sesuai untuk semua komponen, pada komponen hydraulic pump cooler mengalami peningkatan MTTF terbesar, yaitu 688,4509 jam. Sedangkan pada komponen great plate mengalami peningkatan MTTF sebesar 348,1407 jam, dan pada komponen hammer mengalami peningkatan sebesar 444,0341 jam