Daftar Isi:
  • Kota Batu merupakan kota Pariwisata unggulan di JawaTimur yang banyak di kunjungi wisatawan lokal dan asing beragam tempat wisata baik yang mengandalkan alam seperti pendakian Gunung Panderman, Wisata Songgoriti, Wisata Desa Bunga, Wisata sayur, Wisata Agro dan juga wisata edukasi seperti Musium Satwa. Jatim Park, Pasar Malam yang berdekatan denganalun – alun, BNS ( Batu Night Spectacular ) dan lain sebagainya. Menurut data dinas pariwisata dan kebudayaan kota Batu, wisatawan yang berkunjung ke kota ini rata – rata 10 % individual, 40 % pasangan, 50 % keluarga. Sementara jumlah semua kamar hotel yang tersedia saat ini di Batu secara keseluruhan menyediakan 2.326 kamar. Jumlah tersebut hanya mampu menampung pengunjung sebesar 6.984 orang, dan di tahun 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kota batu dan hadir untuk di akomodasi membutuhkan kamar sebesar 2.523 kamar, jumlah tersebut memiliki selisih 197 kamar yang di butuhkan untuk dapat menampung 7.441 wisatawan yang hadir di tahun 2018 ini. Selain itu Kota Batu memiliki tantangan dalam hal topografi wilayahnya yang terletak di kaki gunung, dengan ketinggian 600 – 3000 DPL ( diatas permukaan laut ). Membuat kondisi lahannya memiliki karakteristik yang berbeda yaitu berlereng dan bertebing. Kemiringan lahan (slope) di Kota Batu berdasarkan data dari peta kontur RDTRK tahun 2001 – 2013 diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kota Batu mempunyai kemiringan sebesar 25 - 40 % dan kemiringan > 40 % dan memiliki jenis tanahnya mediteran, andosol dan grumosol, merupakan jenis tanah yang peka terhadap bencana longsor. Dalam RDTRK ( Rencana Detail Tata Ruang Kota ), Pemerintah Kota Batu juga mengatur untuk pengembangan fasilitas akomodasi, yaitu yang berlokasi di Dusun Toyomerto, Oro – Oro Ombo ( Kawasan Villa Panderman Hill ) dan Gangsiran Putuk di Desa Tlekung. Pada Kawasan tersebut saat ini lokasinya di manfaatkan oleh warga untuk kegiatan pertanian sayur dan buah –buahan. Mengingat Kota Batu sebagai kunjungan kota wisatawan di Jawa Timur ini, sarana penunjang yang dibutuhkan bagi wisatawan yang berkunjung adalah fasilitas akomodasi, dengan adanya sarana fasilitas akomodasi ini misalnya seperti Resort Hotel dapat melengkapi kota tersebut, diharapkan ikut mendukung eksistensi kota ini yang memiliki unggulan sebagai Kota Wisata Batu atau disebut juga KWB. Berbagai fasilitas yang sesuai untuk area yang bertopografi seperti di Kota Batu ini adalah Resort dan menurut pengertian dari ( Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwisata. Jakarta ;AkademiPariwisataTrisakti, 1999 ), Sebuah Resort Hotel sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata, dan berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil atau juga di pinggir pantai. oleh sebab itu Tipe jenis Akomodasi yang tepat pada kawasan Lokasi desa oro – oro ombo ini adalah jenis Resort Hotel yang mempunyai kaitan pada kawasan Wisata dan topografi tanah dengan karakteritik perbukitan.