Penerapan Unsur Warna pada Interior Museum dengan Objek Sejarah Perkembagan Islam di Jawa
Daftar Isi:
- Kawasan religi Ampel merupakan pangkal dari kegiatan wisata religi Wali Songo membutuhkan sarana edukasi sebagai penengah dari aktivitas budaya, sejarah dan kepercayaan tersebut dengan perkembangan jaman dan pola pikir masyarakat. Sarana Edukasi dapat berfungsi maksimal jika dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Komunikasi dan interaksi dalam sebuah ruang dapat dicapai maksimal jika mampu membangkitkan emosi pengunjung dengan melibatkan panca indra manusia dengan menciptakan susunan ruang yang mampu memberikan pengalaman tersendiri bagi manusia. Hal tersebut direlisasikan dengan memberikan penekanan pada variabel-variabel ruang tertentu yang dapat menciptakan berbagai pengalaman ruang sesuai objek yang diwadahi. Mendesain sebuah ruang pamer yang memberi pengalaman ruang pertama dapat dilakukan dengan mengkaji terlebih dahulu sejarah dan karakteristik tiap objek pamer (wali) kemudian disimpulkan menjadi kata kunci yang merupakan ciri khas kuat tiap wali yang dikembangkan menjadi tema dan karakter tiap ruang pamer. Tema dan karakter ruang kemudian dikaji dengan unsur desain interior yaitu garis, bentuk, tekstur, warna, bahan dan pencahayaan yang juga mengacu pada prinsip interior meliputi skala dan titik berat. Batasan kajian unsur dan prinsip interior tersebut didasarkan pada unsur dan prinsip pembentuk pengalaman ruang. Dari unsur dan prinsip desain interior pembentuk pengalaman ruang yang berbeda disesuaikan dengan tema ruang, didapatkan bahwa unsur yang paling utama membentuk karakteristik ruang adalah warna yang dihubungkan dengan pencahayaan. Warna merupakan unsur yang mudah ditangkap oleh indera visual manusia dan unsur yang paling berpengaruh dalam psikologi manusia. Sehingga pengunjung akan mudah menangkap makna ruang pertama melalui warna kemudian menuju ke bentuk dan elemen lainnya dalam ruang.