Analisis Keamanan Jembatan Rangka Baja Soekarno Hatta Malang Ditinjau Dari Aspek Kesehatan, Tegangan Pelat Buhul, Dan Simulasi Kebakaran
Main Author: | Anwar, FarisHaqqul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142278/ |
Daftar Isi:
- Salah satu jalur pergerakan transportasi yang patut menjadi perhatian di Kota Malang adalah jalur Jalan Soekarno-Hatta, yang merupakan akses utama pengguna jalan dari arah utara, menuju ke area pendidikan (perguruan tinggi) dan ke arah kota wisata batu. Dalam hal ini yang menjadi sorotan dan kekawatiran pengguna jalan adalah keadaan Jembatan Rangka Baja Soekarno-Hatta, sebagai penghubung jalan terhalang Sungai Brantas, yang dirasa terjadi penurunan tingkat keamanannya. Dalam penelitian ini, pembahasan lebih difokuskan kepada analisis keamanan jembatan, kondisi pelat buhul akibat distribusi tegangan yang terjadi, dan kondisi jembatan akibat beban termal. Tingkat kemanan jembatan ditinjau dari kondisi kesehatan elemen material jembatan mengalami penurunan. Setelah dilakukan Rebound Hammer mendapatkan sebesar 277,6659 kg/cm2 dan nilai rebound sebesar 46,79483. Hasil pengujian UPV untuk bidang vertikal sebesar 2113,176471 m/s. Sedangkan untuk kecepatan rata-rata bidang horizontal sebesar 1633,6 m/s. Kualitas beton dalam pengujian ini memiliki kualitas yang buruk (kecepatan gelombang < 3000 m/s). Pada analisis tegangan pelat buhul perbedaan antara kondisi ideal dan eksisting sangat jelas. Konsentrasi tegangan pada kondisi ideal tidak melebihi tegangan leleh, sedangkan pada kondisi eksisting konsentrasi tegangan melebihi tegangan leleh. Pada analisis kebakaran di atas jembatan, ketika terjadi kebakaran di tengah bentang, total waktu yang dibutuhkan sampai tegangan batang diagonal mencapai leleh adalah setelah menit ke 18.9 (1134 s) dan mencapai titik putus pada menit ke 19.233 (1154 s). Sedangkan, ketika terjadi kebakaran pada bagian pinggir bentang, waktu yang dibutuhkan jembatan untuk mencapai leleh adalah setelah menit ke 15.81667 (949 s), dan pada menit ke 17.95 (1077 s) tegangan batang diagonal mencapai titik putus. Setelah dilakukan analisis kesehatan dan tegangan pelat buhul, dapat disimpulkan bahwa tingkat keamanan jembatan rangka baja Soekarno-Hatta berada pada kondisi yang tidak aman.