Perancangan Akademi Sepakbola di Kedungkandang Malang dengan Penerapan Struktur Rangka Ruang
Daftar Isi:
- Tahun 1920-an Indonesia mulai mengenal sepak bola. Pada awalnya Indonesia sudah mampu menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan. Prestasi yang dimiliki tidak lepas dari kerja keras dan semangat dari pemain muda. Namun apa yang sudah diberikan pemuda di masa lalu berbeda dengan prestasi yang ada pada tahun-tahun berikutnya. Prestasi di level junior cenderung tidak stabil dari masa ke masa. Berbagai solusi sering dicanangkan induk sepakbola Indonesia (PSSI) dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki persepakbolaan di level junior antara lain yaitu dengan menggalakkan program pembinaan sejak usia dini dan mencanangkan kompetisi-kompetisi dalam kelompok umur tertentu. Namun kendala yang sering dialami sistem pembinaan yang ada di Indonesia diantaranya kurangnya penerapan akan kedisplinan, pembentukan mental dan psikis pemain, semangat juang, ataupun pengetahuan dasar sepakbola serta faktor fasilitas yang kurang memadai. Akademi Sepakbola pada dasarnya bertujuan mengembangkan pembinaan yang lebih berkesinambungan dan terpadu serta sebagai solusi atas kurang efektifnya sistem pembinaan pemain muda di Indonesia selama ini. Akademi Sepakbola merupakan wadah pembinaan yang membutuhkan beragam fasilitas sebagai tempat pembelajaran dan pelatihan berupa indoor maupun outdoor yang membutuhkan ruang dengan dimensi yang besar dan luas. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan melalui teknologi struktur. Struktur yang dipilih harus dapat memenuhi kriteria desain sebuah struktur. Struktur bentang panjang yang diterapkan adalah struktur rangka ruang. Struktur rangka ruang tersebut dapat memungkinkan tidak adanya pembalokan dalam ruangannya. Tahapan perancangan dimulai dari menguraikan latar belakang masalah, dan mengidentifikasi permasalahan pada latar belakang tersebut, kemudian menentukan batasan permasalahan sehingga dihasilkan suatu batasan agar bahasan tidak sampai meluas, terarah, serta fokus pada pokok permasalahan. Dari permasalahan yang telah dirumuskan kemudian dilakukan proses pengumpulan data sesuai dengan studi kajian. Selanjutnya dilakukan tahap kompilasi data sesuai tinjauan, tahap pengolahan data, dan tahap perancangan. Dari tahapan tersebut didapatkan suatu sintesa dan kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk konsep pra-desain sehingga dihasilkan suatu konsep akhir rancangan yang pada akhirnya ditransformasikan ke dalam bentuk desain akhir. Hasil perancangan Akademi Sepakbola ini menitikberatkan kepada penerapan teknologi struktur rangka ruang pada fasilitas-fasilitas latihan yang ada seperti pada lapangan futsal, area kolam renang, dan tribun penonton. Model struktur yang digunakan adalah struktur jenis square pyramid karena mudah dalam penyusunannya dan memungkinkan untuk dapat membuat bentukan yang dinamis. Member yang digunakan mempunyai dimensi panjang 1,5m dengan diameter sebesar 100mm (batang horizontal) dan 60mm (batang diagonal) serta diameter node sebesar 100mm. Pada perkembangannya kedepan, perancangan akademi sepakbola dengan pendekatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan ataupun jalan bagi perancang-perancang lainnya dalam mendesain suatu objek bangunan dengan fungsi keolahragaaan serta lebih bisa mengembangkan teknologi-teknologi dari konstruksi bangunan.