Daftar Isi:
  • Perkembangan produk dalam skala mikro seperti microrobots, notebook, kendaraan micro-aerial dan beberapa produk dengan skala kecil lainnya berkembang sangat pesat dan menjadi kebutuhan penting. Salah satu penemuan di bidang pembakaran yaitu dengan ditemukannya teknologi pembakaran dengan skala kecil (microcombustor). Microcombustor adalah suatu alat yang digunakan dalam sistem pembakaran micro, dimana ruang bakarnya sebesar 100-1000πm. Bahan bakar yang digunakan adalah hidrokarbon dimana pada penelitian ini digunakan minyak jarak, minyak jarak memiliki rantai yang panjang sehingga diperlukan energi dari luar yang mampu memutus rantai tersebut. Prinsip kerja dari microcombustor ini pada dasarnya sama saja seperti pembakaran pada umumnya, yaitu mengubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas. Tetapi api yang dihasilkan oleh microcombustor cenderung kurang stabil karena perbandingan surface area dan volume ruang bakar yang relatif besar. Dengan demikian heat loss yang terjadi cukup besar yang menyebabkan temperatur pembakaran relatif kecil sehingga api yang terbentuk mudah padam. Atau dengan kata lain efisiensi pembakarannnya rendah. Dengan penambahan medan magnet mampu meningkatkan efisiensi pembakaran. Karena medan magnet mampu memberikan gaya yang dapat menarik elektron dari atom-atom minyak jarak. Sehingga terbentuk radikal bebas yang diharapkan mampu menghasilkan pembakaran yang sempurna, yang ditandai dengan temperatur pembakaran yang semakin meningkat. Medan magnet berupa selenoida di letakan pada bagian bawah microcombustor dengan jarak 1cm dan memiliki nilai 0 tesla, 0,2 tesla 0,3 tesla, 0,4 tesla dan 0,5 tesla. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semakin besar penambahan medan magnet yang diberikan pada microcombustor, maka ignition delay time semakin lama dan kecepatan rambatan api semakin lambat. Selain itu semakin besar medan magnet juga menyebabkan temperatur pembakaran yang semakin tinggi.