Daftar Isi:
  • Krisis lingkungan yang dihadapi manusia modern merupakan akibat dari pengelolaan lingkungan yang kurang tepat. Menurut laporan PBB, revolusi industri pada abad ke-19 yang memulai penggunaan bahan bakar secara besar-besaran untuk aktivitas industri maupun transportasi menyumbang emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Sedangkan bidang konstruksi menyumbang kerusakan alam yang cukup besar. Tidak dapat dipungkiri bahwa aktivitas manusialah yang menyebabkan kondisi kerusakan lingkungan, pemanasan global dan perubahan iklim. Oleh sebab itu, untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah, maka diperlukan sarana informasi serta pembelajaran lingkungan untuk masyarakat sehingga masyarakat mengerti, sadar serta ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Fasilitas yang akan dihadirkan untuk mewadahi fungsi tersebut adalah wisata edukasi lingkungan hidup. Kota Batu yang dikenal sebagai kota wisata, memiliki potensi berupa kondisi topografis yang berupa pegunungan, bukit serta dataran tinggi yang memiliki pemandangan yang indah, berhawa sejuk, serta beragam pilihan tempat untuk dikunjungi. Secara realistis, potensi ini sangat mendukung untuk mengembangkan industri wisata. Selain potensi tersebut, Kota Batu juga tidak terlepas dari permasalahan lingkungan yang ada. Menurunnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui serta menurunnya kualitas lingkungan menuntut digunakannya material yang berkelanjutan serta ramah lingkungan. Material alami seperti kayu dan bambu yang dapat dibudidayakan kembali, dapat digunakan sebagai material bangunan. Kota Batu yang sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan dan hutan, memiliki potensi hutan produksi yang menghasilkan kayu pinus, jati, bambu, sengon, dll. Memanfaatkan material alami yang tersedia secara lokal di sekitar tapak, maupun di Kota Batu dan sekitarnya dapat mempersempit jarak transportasi antara lokasi pembangunan dan lokasi material. Selain itu, penggunaan material alami juga dapat memberikan kesan alami pada bangunan dan dapat menjadi sarana edukasi untuk masyarakat tentang bagaimana menerapkan material alami pada bangunan yang dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.