Daftar Isi:
  • Perkembangan Kota Malang mendorong terjadinya pertambahan penduduk sehingga kepadatan meningkat, hal ini mengakibatkan berkurangnya ketersediaan lahan dan meningkatnya harga tanah. Kecamatan Klojen merupakan pusat Kota Malang dan memiliki tingkat kepadatan paling tinggi karena masyarakat berorientasi untuk tinggal di wilayah ini, khususnya di daerah pinggir sungai. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan DAS Brantas menjadi permukiman vertikal sehingga rasio ruang terbuka hijau meningkat dan koefisien dasar bangunan menurun. Akan tetapi, memtransformasikan rumah-rumah yang ada di pinggiran Sungai Brantas tersebut secara vertikal tidak mudah karena berada di lingkungan pinggir sungai yang berbatasan langsung dengan sungai dan memiliki lahan berkontur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan programatik. Analisa dilakukan berdasarkan survey lokasi dan hasil pencarian data berupa data fisik tapak, kependudukan, topografi, dan klimatologi. Sedangkan, studi komparasi dilakukan terhadap Rumah Susun yang berlokasi di kawasan pinggir sungai sebagai referensi. Kajian yang dilakukan antara lain mengenai aspek tanggap lingkungan di pinggir sungai, khususnya dalam hal ini yang berkaitan dengan topografi. Kajian dilakukan untuk membantu dalam memahami karakteristik tapak. Dengan kajian ini diharapkan akan memunculkan rancangan rumah susun yang dapat menjadi solusi dan dapat merespon keadaan lingkungan di pinggir sungai, terutama keadaan topografinya. Selain itu juga dapat mengembalikan identitas kawasan pinggir sungai yang padat sebagai ruang hijau kota.