Faktor Perubahan Arah Hadap Bangunan pada Permukiman Tradisional di Tepian Sungai Kuin Utara, Banjarmasin

Main Author: Rahmitiasari, Resita
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/142228/
Daftar Isi:
  • Kawasan Kuin Utara merupakan salah satu daerah di Kota Banjarmasin yang menjadi kawasan tradisional dan cagar budaya karena memiliki nilai historis dan budaya yang perlu dijaga dan dipertahankan. Namun kondisi yang terjadi saat ini memperlihatkan kawasan yang tidak tertata, serta penurunan kualitas dan efek visual yang kurang baik. Kondisi penurunan tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan arah hadap bangunan pada permukiman di tepi Sungai Kuin Utara yang pada awalnya ke sungai, kini dominan berubah ke daratan (jalan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik, serta ekonomi dan sosial budaya masyarakat yang bermukim di tepi Sungai Kuin Utara, dan mengetahui serta mengevaluasi faktor-faktor yang menyebabkan perubahan arah hadap bangunan berdasarkan persepi masyarakat yang bermukim pada permukiman tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis faktor dengan menggunakan software SPSS. Metode ini digunakan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi sehingga terjadi perubahan berdasarkan persepsi masyarakat yang bermukim di tepi Sungai Kuin Utara. Pada proses analisis digunakan 20 variabel yang akan diketahui susunan dan hubungan yang terjadi pada antar variabel dan akan disederhanakan dengan kelompok-kelompok baru yang terbentuk. Hasil dari penelitian ini adalah karakteristik fisik hunian pada permukiman tepian Sungai Kuin Utara masih bercirikan kekhasan dari bangunan Banjar. Bahan bangunan yang digunakan adalah kayu khas hasil hutan Kalimantan, yaitu kayu ulin dan galam. Namun arah hadap bangunan mayoritas sudah mengalami perubahan dengan arah dominan jalan, tetapi masih ada rumah-rumah yang memiliki arah hadap ke sungai. Fungsi bangunan yang ada di tepian Sungai Kuin Utara mulai mengalami perubahan, yaitu penggunaan fungsi campuran berupa rumah dan toko/warung. Hal ini dapat berpengaruh terhadap berubahnya arah hadap bangunan. Karakteristik sosial budaya yang ada di masyarakat, yaitu percampuran antara Budaya Banjar, sungai serta adanya pengaruh unsur Agama Islam. Hal ini menjadikan adanya keterkaitan erat antara masyarakat dan sungai dengan segala interaksi sosialnya sehingga membentuk suatu budaya sungai. Karakteristik ekonomi masyarakat tidak banyak lagi yang berorientasi kegiatan di sungai. Mata pencaharian masyarakat dominan sebagai buruh dan pedagang yang saat ini memiliki orientasi kegiatan lebih ke darat. Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan buruh ini sudah turun temurun dijalani oleh mereka yang bermukim di tepi Sungai Kuin Utara. Hasil analisis faktor didapatkan lima faktor yang menjadi penyebab perubahan arah hadap bangunan pada permukiman tepi Sungai Kuin Utara. Faktor tersebut, yaitu faktor ekonomi dan sarana prasarana, sosial, hunian, lingkungan dan budaya. Faktor ekonomi dan sarana prasarana adalah faktor pertama dengan persentase keragaman sebesar 50,12%. Hal ini menunjukan faktor ini memberikan pengaruh terbesar terhadap seluruh varian dari seluruh variabel asli. Hal ini berkaitan dengan karakteristik fisik hunian dan ekonomi masyarakat yang lebih mayoritas ke darat dengan mata pencaharian sebagai buruh dan pedagang di darat. Sarana prasarana juga lebih dominan dan memadai di area daratan sehingga memicu perubahan arah hadap untuk berubah ke arah daratan (jalan).