Studi Potensi Air Permukaan di Sub DAS Metro
Daftar Isi:
- Sub DAS Metro merupakan salah satu Sub DAS di bagian Hulu Kabupaten Malang dengan luas daerah tangkapan air sebesar 16.783,5 ha. Aliran Sungai di Sub DAS Metro yangterukur pada tahun 2010 menunjukan kesenjangan yang cukup besar antara musim hujan dan musim kemarau. Kondisi seperti ini mengindikasikan adanya ancaman bencana banjir di musim penghujan dan ancaman bencana kekeringan di musim kemarau. Berkaitan dengan permasalahan di atas diperlukan adanya sebuah kajian tentang Potensi air permukaan yang mencakup kebutuhan dan ketersediaan air, dengan Sub DAS sebagai unit analisis. Dalam penelitian ini analisis kebutuhan air meliputi: kebutuhan air domestik, irigasi, industri dan penggelontoran yang dibatasi pada kecamatan yang masuk di dalam Sub DAS, sedangkan analisis ketersediaan air meliputi analisis ketersediaan air hujan, ketersediaan aliran sungai, dan ketersediaan air dari mata air. Kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan air tiap wilayah administratif, kebutuhan air irigasi didapat berdasarkan jumlah usaha di sektor irigasi. Kebutuhan air penggelontoran didapat berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan air penggelontoran. Untuk menduga ketersediaan air hujan digunakan Metode Poligon Thiessen dengan memakai 4 stasiun hujan, ketersediaan aliran sungai diduga dengan menggunakan Metode F.J. Mock, serta analisis peluang dengan menggunakan Metode Weilbull, ketersediaan air dari mata air berdasarkan data dari Dinas Pengairan Kabupaten Malang. Perhitungan evapotraspirasi menggunakan pendekatan Penmann Modifikasi . Neraca air di analisis berdasarkan besarnya total ketersediaan air dan total kebutuhan air. Total Kebutuhan air Sub DAS Metro adalah sebesar 180,572 juta m 3 /tahun. Proyeksi kebutuhan air sampai dengan tahun 2031 Sub DAS Metro dilakukan dengan 2 skenario. Ketersediaan air hujan reta-rata adalah 369,390 juta m 3 /tahun dan besarnya debit aliran sungai rata-rata di oulet Sub DAS dengan menggunakan Metode F.J. Mock adalah 320,795 juta m 3 /tahun. Perhitungan neraca air berdasarkan pada tiap Sub-sub DAS yang masuk dalam Sub DAS Metro. Berdasarkan hasil perhitungan dengan debit Metode F.J. Mock neraca air di Sub-sub DAS Metro 1 dan 3 mengalami defisit air, sedangkan di Sub-sub DAS Metro 2, 4 dan 5 mengalami surplus air. Maka dapat dibuat suatu simulasi yaitu simulasi air baku dan air irigasi. Sehingga dari hasil perhitungan dapat direkomendasikan, untuk kondisi surplus masih diijinkan adanya perluasan lahan irigasi dan pertambahan penduduk, tetapi harus berdasarkan RTRW yang ada. Sedangkan untuk kondisi defisit perlu adanya tambahan tampungan waduk untuk mencukupi kebutuhan air di Sub-sub DAS Metro.