Daftar Isi:
  • Teknologi transgenesis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk perbaikan mutu ikan. Teknologi ini mulai diterapkan untuk pengembangan akuakultur yang ada di Indonesia. Transgenesis dapat menghasilkan ikan transgenik yang mempunyai beberapa keunggulan antara lain peningkatan laju pertumbuhan dan laju pemanfaatan pakan (Kobayashi et al., 2007), peningkatan kemampuan ikan resisten terhadap penyakit (Sarmasik, 2003), dan pembuatan ikan strain yang baru (Gong et al., 2003). Salah satu metode transgenesis yang banyak digunakan yaitu metode elektroporasi pada sperma. Dimana menurut (Lavitrano, et al., 2006), sperma dapat digunakan sebagai media transfer gen. Metode elektroporasi dapat menyebabkan terbentuknya pori-pori temporal pada permukaan membran sel sehingga dapat membantu DNA eksogen masuk kedalam sel. Sedangkan efisiensi dalam proses transfer DNA dipengeruhi oleh tegangan dan lama kejutan (Symond, et al., 1994). Dalam hal ini, yang berperan penting dalam pengaturan ekspresi gen ditentukan oleh elemen regulator yaitu promoter. Promoter merupakan suatu sekuen DNA yang menentukan tempat, waktu dan tingkat ekspresi gen (Beaumont and Hoare, 2003). β-aktin berupakan salah satu jenis promoter yang bersifat ubiquitous yaitu aktif dimana-mana (Hackett, 1993). Promoter homolog dan promoter heterolog memiliki efektifitas yang berbeda. Oleh karena itu dilakukan uji terhadap promoter β- aktin dari ikan mas (homolog) terhadap ikan Koi untuk mengetahui promoter yang sesuai dengan inang yang akan dibuat menjadi transgenik. Efektifitas promoter dapat terlihat apabila disambungkan dengan gen target. Gen target yang digunakan dalam penelitian ini adalah Green Fluorescent Protein (GFP) yang berperan sebagai marker atau gen penanda (Iyengar et al., 1996).. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas konsentrasi promoter homolog dari β-aktin ikan Mas dalam mengekpresikan gen marker GFP (green fluorescent protein) pada proses transgenesis ikan Koi dengan menggunakan metode elektroporasi dan SMGT (Sperm mediated gene transfer) pada sperma, embrio dan larva dari ikan Koi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 macam konsentrasi ccβAGFP sebesar 10 ng/μl, 30 ng/μl dan 50 ng/μl. Perlakuan elektroporasi dengan menggunakan tegangan listrik/voltage sebesar 30 volt dan jumlah kejutan sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati meliputi : Pendaran dan daerah integrase ccBA-GFP pada sperma, telur dan larva, teridentifikasi atau tidaknya GFP pada embrio dan larva, motilitas sperma, viabilitas sperma, daya fertilitas dan derajat penetasan telur. Hasil penggunaan promoter ccBA (Cyprinus carpio β-actin) dapat mengekpresikan pendaran gen marker GFP pada sperma, embrio dan larva ikan Koi dengan konsentrasi terbaik sebesar 10 ng/μl.