Studi Perencanaan Tata Air Daerah Irigasi Rawa Desa Mengkatip Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah
Main Author: | Karunia, Yoga |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142091/1/BAB_3.SKRIPSI_Yoga.pdf http://repository.ub.ac.id/142091/2/BAB_4.SKRIPSI_Yoga.pdf http://repository.ub.ac.id/142091/3/BAB_5.SKRIPSI_Yoga.pdf http://repository.ub.ac.id/142091/4/daftar_isi.pdf http://repository.ub.ac.id/142091/4/cover_YOGA.pdf http://repository.ub.ac.id/142091/5/BAB_2.SKRIPSI_Yoga.pdf http://repository.ub.ac.id/142091/6/BAB_1.SKRIPSI_Yoga.pdf http://repository.ub.ac.id/142091/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan pangan yang ada di Indonesia diakibatkan oleh ketidakcukupan produksi bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduk dan semakin menyempitnya lahan pertanian produktif yang ada. Hal ini menjadikan kebutuhan pengembangan area lahan pertanian baru guna meningkatkan produksi bahan pangan. Salah satu alternatif yang menjanjikan untuk digunakan sebagai lahan sawah baru adalah daerah rawa. Salah satu lahan yang berpotensial tersebut adalah rawa di Desa Mengkatip Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki luas lahan 657 Ha. Daerah ini merupakan lahan rawa non pasang surut (lebak). Lahan ini belum termanfaatkan karena tergenang air. Genangan air ini terjadi karena luapan air sungai pada saat banjir dan air hujan. Genangan air ini terkurung pada lahan karena kondisi lahan yang berupa cekungan, sehingga tidak dapat mengeluarkan air (drainasi terhambat). Sehingga perlu dilakukan suatu upaya guna mengatasi jumlah genangan air di lahan ini agar dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian baru. Sistem tata air yang direncanakan di lahan ini adalah sistem sisir yang diambil atas dasar pertimbangan kondisi topografi lahan yang menjadi lokasi studi. Saluran yang direncanakan terpisah antara saluran drainasi dengan saluran irigasi. Dengan sumber pemberian air irigasi dari sungai yang ada di sekitar lahan. Hasil yang diperoleh dari studi akhir ini berupa dimensi saluran drainasi dan saluran irigasi. Debit untuk saluran drainasi sebesar 5.920 m 3 /dt dan saluran irigasi sebesar 3.278 m 3 /dt. Saluran drainasi memiliki kemiringan dasar saluran 0.0005 dengan kemiringan talud 1 : 1 dan lebar dasar saluran 1,0 m – 5,0 m. Untuk saluran irigasi memiliki kemiringan dasar saluran 0.0002 dengan kemiringan talud 1 : 1 dan lebar dasar saluran 0,5 m – 4,0 m. Pada saluran drainasi pintu yang digunakan adalah pintu klep otomatis, sedangkan untuk saluran irigasi pintu yang digunakan adalah pintu sorong untuk intake (saluran primer) dan pintu slot balok untuk saluran tersier.