Pembentukan Cerlang-Bayang Motif Batik Tulungagung melalui Elemen Pembentuk Ruang pada Galeri Batik
Daftar Isi:
- Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, salah satunya adalah batik. Batik telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi ( Masterpieces of the Oral an Intangible Heritage of Humanity ) yang dihasilkan oleh Indonesia pada tanggal 2 Oktober 2009. Keberadaan batik yang telah diakui menjadi warisan kebudayaan dari Indonesia, merupakan salah satu faktor yang kuat bagi masyarakat Indonesia untuk menjaga, melestarikan dan menghargai eksistensi batik. Upaya untuk menjaga, melestarikan dan menghargai eksistensi batik dapat pula dilakukan dalam bidang arsitektur dengan mewujudkannya ke dalam bangunan dan dapat diwujudkan secara bentuk, muka bangunan, elemen pembentuk ruang dan lain sebagainya. Untuk dapat mewujudkan motif batik ke dalam arsitektur, melibatkan penglihatan, persepsi visual manusia. Salah satu unsur yang mempengaruhinya adalah cahaya. Menggabungkan motif batik dengan cahaya untuk diwujudkan ke dalam bidang arsitektur berupa cerlang-bayang motif batik melalui elemen pembentuk ruang khususnya bidang atap dan dinding pada galeri. Digunakan pencahayaan alami untuk mewujudkan cerlang-bayang motif batik ke dalam karya arsitektural karena potensi iklim tropis Indonesia yang mendapatkan cahaya matahari berlimpah sepanjang tahunnya. Salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki sejarah khusus tetang batik adalah Tulungagung. Batik Tulungagung memiliki motif yang menggambarkan kondisi lingkungan dan sejarah kota Tulungagung yang dapat dikaji ragam hias motifnya untuk membentuk cerlang bayang motif Batik Tulungagung.