Pengaruh Waktu Perendaman Dalam Larutan Asam Sulfat Terhadap Laju Korosi Baja AISI 304, 316L dan Saramet (Sulphuric Acid Resistance Alloyed Metal)
Main Author: | Sumawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/142054/1/BAB_I_-_V.pdf http://repository.ub.ac.id/142054/2/COVER%2C_LEMPER%2C_LEMPENG.pdf http://repository.ub.ac.id/142054/3/Pengantar-Dftr_Isi_dll_-_Ringkasan.pdf http://repository.ub.ac.id/142054/3/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/142054/4/Lampiran_1_tabel_F.pdf http://repository.ub.ac.id/142054/ |
Daftar Isi:
- Stainless steel merupakan logam paduan yang memiliki sifat tahan terhadap lingkungan korosif dan temperature tinggi. Salah satu jenis Austenitic stainless steel adalah tipe saramet (Sulphuric Acid Resistance Alloyed Metal). Tipe Saramet ini masuk dalam kategori stainless steel (SS) seri 300. Contoh SS seri 300 yaitu baja AISI 304 dan 316L. Saramet merupakan tipe baru dan khusus didesain pada suhu kerja yang tinggi dan medium asam sulfat dengan tingkat asam yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara waktu perendaman dalam asam sulfat terhadap laju korosi baja AISI 304, AISI 316L dan Saramet (Sulfuric Acid Resistance Alloyed Metal). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kehilangan berat (weight loss) dan metode elektrokimia dengan uji potensiostat. Dari hasil pengujian ini, data yang diperoleh diolah menggunakan statistik untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara variable bebas (waktu perendaman) dan tipe material (AISI 304, AISI 316L dan Saramet). Variasi waktu yang digunakan adalah 240, 360 dan 480 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara waktu perendaman terhadap laju korosi pada material yang berbeda. Semakin lama waktu perendaman material baja SS dalam larutan asam sulfat, maka semakin rendah laju korosi yang terjadi. Hal ini dikarenakan pada waktu yang semakin lama, kandungan Cr yang terdapat dalam material akan membentuk lapisan oksida Cr2O3 yang akan melindungi permukaan material dari reaksi dengan lingkungan. Penambahan silikon sebesar 1.6% membuat material memiliki ketahanan korosi yang lebih baik, karena pada permukaan material baja SS yang memiliki kandungan Si minimal 1.5% akan terbentuk lapisan SiO2. Dan pada material yang berbeda, korosi yang terjadi juga berbeda karena perbedaan kandungan Cr, Mo dan Si yang terkandung di dalamnya.