Perencanaan Produksi Agregat Produk Tembakau Rajang P01 dan P02 di PT X
Daftar Isi:
- Industri tembakau rajang merupakan salah satu industri manufaktur yang memiliki jumlah permintaan pasar yang cenderung berubah-ubah. PT X adalah perusahaan penghasil tembakau rajang yang saat ini sedang berkembang, dimana permintaan tembakau rajang PT X sangat berfluktuasi dari tahun ke tahun, terutama produk P01 dan P02. Fluktuasi permintaan tersebut mengakibatkan terjadinya kelebihan dan kekurangan produk serta besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan. Perencanaan produksi PT X yang masih bersifat subyektif, yakni berdasarkan perkiraan dan pengalaman masa lalu tidak dapat mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perencanaan produksi agregat yang dapat membantu memaksimalkan penggunaan seluruh kapasitas organisasi untuk memenuhi permintaan tersebut. Penelitian ini dimulai dengan melakukan perhitungan biaya produksi awal perusahaan. Selanjutnya dilakukan pengevaluasian biaya dengan menggunakan tiga strategi agregat yakni Chase Strategy, Level Strategy dan Hybrid Strategy. Dari ketiga strategi agregat tersebut dipilih strategi terbaik yang memberikan biaya produksi paling minimum. Strategi agregat terpilih digunakan untuk melakukan perencanaan produksi agregat untuk periode satu tahun ke depan. Peramalan dilakukan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing, Moving Average, dan Weighted Moving Average untuk mengetahui jumlah permintaan P01 dan P02. Hasil peramalan P01 dan P02 digunakan dalam perencanaan produksi agregat, selanjutnya dilakukan perhitungan disagregasi dengan metode Hax dan Meal yang bertujuan untuk menentukan jadwal induk produksi. Berdasarkan pengevaluasian biaya produksi dengan menggunakan tiga strategi agregat, dipilih Hybrid Strategy karena memberikan biaya produksi paling minimum sebesar Rp 34.309.781.219, dimana biaya produksi mengalami penghematan sebesar Rp 234.376.086 dari biaya produksi awal PT X. Kemudian dari perencanaan produksi agregat untuk periode satu tahun ke depan yaitu periode Januari-Desember 2013 diperoleh perkiraan biaya produksi sebesar Rp 36.058.349.808. Berdasarkan perhitungan disagregasi didapatkan jadwal induk produksi untuk produk tembakau rajang P01 dan P02.