Daftar Isi:
  • Perkembangan industri gula yang semakin pesat dari tahun ke tahun memacu sebuah pabrik gula meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan akan tebu sebagai bahan baku utama maka akan semakin besar juga tarikan truk tebu yang akan memasuki pabrik gula. Hal ini juga berdampak pada tingkat kapasitas lahan parkir pada pabrik gula tersebut. Lahan parkir yang ada belum memenuhi untuk kebutuhan parkir yang ada sehingga kendaraan muatan tebu yang ada seringkali memarkir kendaraannya di sepanjang ruas jalan menuju Pabrik Gula Krebet Baru Metode analisis untuk mengetahui dampak lalu lintas akibat aktivitas penggilingan tebu di Pabrik gula Krebet Baru dilakukan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 yaitu dengan analisis simpang tak bersinyal dan analisis kinerja jalan luar kota. Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja ruas Jalan Raya Krebet mengalami penurunan kapasitas yang signifikan pada saat adanya aktivitas penggilingan tebu di PG Krebet Baru dibandingkan dengan hari biasa. Hal ini mengacu pada hasil analisis eksisting yang menemukan bahwa ruas jalan memiliki kapasitas ruas jalan 2754 smp/jam. Pada saat kondisi giling kapasitas ruas jalan menjadi 2668 smp/jam dan pada saat kondisi truk parkir di badan jalan kapasitas truk menjadi 1909 smp/jam. Selain itu pada pintu masuk parkir akan terdapat simpang baru sehingga diperlukan analisis simpang tak bersinyal. Dari hasil analisis menunjukkan kinerja simpang tak bersinyal berada pada level B. Solusi yang diharapkan apabila terjadi antrian truk dibadan jalan diantaranya yaitu menambah lahan parkir sementara di sekitar PG Krebet Baru atau melarang parkir pada ruas jalan yang memiliki badan jalan sempit