Kesiapan Wilayah Pengembangan Mojowarno Sebagai Kawasan Agropolitan Kabupaten Jombang
Main Author: | Pranoto, Lincah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/141974/1/DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/141974/2/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/141974/3/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/141974/4/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/141974/5/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/141974/6/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/141974/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/141974/ |
Daftar Isi:
- Pengembangan wilayah lebih difokuskan pada kawasan perkotaan sehingga muncul kesenjangan antara desa dan kota. Sumber daya alam dan sumber daya manusia terserap pada kawasan perkotaan menyebabkan kawasan perdesaan tidak bisa berkembang. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesenjangan tersebut adalah strategi pembangunan pertanian atau konsep agropolitan. Melihat fenomena tersebut, Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 bahwa Kabupaten Jombang akan dikembangkan sebagai kawasan agropolitan. Kawasan agropolitan mencakup empat kecamatan, yaitu Kecamatan Ngoro, Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Bareng dan Kecamatan Wonosalam yang termasuk dalam Wilayang Pengembangan Mojowarno. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan kesiapan Wilayah Pengembangan Mojowarno sebagai kawasan agropolitan Kabupaten Jombang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Indikator pengukuran kesiapan Wilayah Pengembangan Mojowarno sebagai kawasan agropolitan adalah potensi fisik, agribisnis, komoditas, infrastruktur dan kelembagaan. Data diolah dan dianalisis menggunakan analisis pembobotan, analisis Location Quotient (LQ), analisis Growth Share dan Analisis Hierarchy Proces (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi fisik Wilayah Pengembangan Mojowarno termasuk dalam kategori mendukung untuk dikembangkan kawasan agropolitan dan kondisi fisik yang sesuai atau cocok untuk ditanami semua jenis komoditas pertanian. Agribisnis Wilayah Pengembangan Mojowarno termasuk dalam kategori mendukung akan tetapi terdapat kekurangan seperti tidak memiliki industri agrokimia dan industri olahan hasil pertanian yang masih sedikit sehingga hasil pertanian yang dijual berupa bahan mentah. Komoditas Wilayah Pengembangan Mojowarno termasuk dalam kategori mendukung tetapi memiliki kekurangan seperti komoditas unggulan yang ada sedikit dan produksirata-rata rendah sehingga diperlukan penganekaragaman jenis komoditas unggulan. Infrastruktur Wilayah Pengembangan Mojowarno termasuk dalam kategori kurang mendukung karena infrastruktur agribisnis belum memadai seperti belum ada gudang penyimpanan saprotan, tempat bongkar muat saprotan, sub terminal pengepul, sub terminal agribisnis dan industri olahan yang masih sedikit. Kelembagaan Wilayah Pengembangan Mojowarno termasuk dalam kategori mendukung tetapi memiliki kelemahan seperti kurang maksimalnya kinerja dan fungsi kelompok tani. Secara keseluruhan tingkat kesiapan Wilayah Pengembangan Mojowarno termasuk dalam kategori siap untuk menjadi kawasan agropolitan.