Daftar Isi:
  • Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia kegiatan pembangunan juga ikut berkembang. Pembangunan pusat kegiatan yang semakin meningkat tidak diiringi dengan ketersediaan lahan datar yang mendukung. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan lahan miring atau lereng. Kemiringan suatu lereng juga perlu ditinjau untuk mendukung keamanan suatu lereng. Selain itu, penentuan jenis pondasi dan dimensi pondasi perlu ditinjau sesuai fungsinya untuk menahan dan meneruskan beban yang diterimanya ke lapisan tanah yang berada dibawahnya. Pemilihan pondasi dan kemiringan sudut lereng yang tepat akan membantu dalam pengoptimalan daya dukung pondasi dan mengurangi sedikit resiko kelongsoran lereng. Pada penelitian ini dipakai model test dengan ukuran panjang 1,50 m, lebar 1,0 m dan tinggi 1,0 m. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi lebar pondasi menerus dan variasi kemiringan lereng yang optimum dalam menunjang daya dukung yang optimum pada pemodelan unstable slope. Proses pemadatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan cara membagi lereng model sebanyak tujuh lapisan dan dipadatkan dengan proctor standart dengan jumlah tumbukan berdasarkan hasil trial dan error kepadatan. Pembebanan dilakukan dengan menambahkan beban secara bertahap dengan kelipatan 20 kg hingga mencapai beban runtuh pada pemodelan lereng. Beban dimodelkan sebagai strip footing yang menyalurkan beban dari load cell . Daya dukung yang didapatkan dilakukan dengan pengolahan data dengan cara analitik dan pengolahan data melalui eksperimen. Hasil dari variasi kemiringan sudut lereng dalam pemodelan fisik lereng pada penelitian ini adalah daya dukung pondasi yang dihasilkan akan semakin kecil apabila kemiringan sudut lerengnya semakin besar. Untuk lebar pondasi menerus yang semakin besar akan menghasilkan penurunan tanah yang semakin besar pula. Pendekatan cara perhitungan daya dukung secara analitik masih sedikit yang dapat digunakan untuk pendekatan daya dukung pondasi pada kondisi lereng unstable slope, salah satunya adalah metode Hansen. Berdasarkan pengujian yang telah diakukan dapat disimpulkan daya dukung maksimum untuk unstable slope adalah 45°.