Daftar Isi:
  • PT. Indonesian Tobacco merupakan salah satu perusahaan rokok di kota Malang. Perusahaan ini telah menerapkan konsep supply chain management untuk mengatur aliran material mulai dari pasokan bahan baku oleh supplier hingga sampai produk jadi ke tangan konsumen akhir. Selama berjalannya proses supply chain management tersebut, perusahaan belum pernah melakukan pengukuran terhadap performansi supply chain yang melibatkan semua pihak yang terkait. Maka dari itu dibutuhkan metode yang dapat diterapkan dalam pengukuran performansi supply chain untuk mengetahui sejauh mana performansi supply chain perusahaan telah tercapai. Dalam penelitian kali ini, metode yang digunakan untuk mengukur performansi supply chain adalah Supply Chain Operation Reference (SCOR). SCOR merupakan suatu model acuan proses untuk operasi supply chain yang terbagi kedalam lima proses manajemen dasar supply chain yaitu plan, source, make, deliver, dan return . Penerapan metode SCOR pada supply chain management menyediakan pengamatan dan pengukuran proses supply chain secara menyeluruh. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan perhitungan scoring system menggunakan Objective Matrix (OMAX) dan analisa Traffic Light System . Dari pengukuran tersebut dapat diberikan rekomendasi perbaikan untuk indicator kinerja perusahaan yang masih dibawah target. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat 25 KPI yang masuk dalam kategori hijau, 8 KPI masuk dalam kategori kuning, dan 4 KPI masuk dalam kategori merah. Indikator kinerja yang perlu segera mendapat prioritas perbaikan adalah indikator yang masuk dalam kategori merah, yaitu penyimpangan peramalan permintaan, jumlah pemasokan bahan baku, ketidaksesuaian bahan baku dengan spesifikasi, dan jumlah complain dari konsumen. Untuk nilai pencapaian performansi supply chain perusahaan secara keseluruhan adalah sebesar 7,85, yang berarti bahwa performansi supply chain perusahaan belum mencapai target karena berada pada kategori kuning Traffic Light System .