penerapan bahan bambu pada perancangan balai penelititan dan pengembangan hortikultura di Kota Batu
Daftar Isi:
- Pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Program-program pembangunan pertanian yang tidak terarah tujuannya bahkan semakin memperkecil hasil produksi hortikultura. Teknologi pertanian sendiri jika tidak dapat terjaga mutu dan kualitasnya akan menjadi dampak besar pada sektor pertanian, pemikiran masyarakat akan menjadikan kualitas pertanian import lebih baik dibandingkan produk lokal. Oleh karena itu perlu adanya suatu fasilitas pengembangan dan edukasi pertanian untuk meningkatkan kualitas pertanian. Dan objek yang di ambil adalah Pusat Penelitian Dan Pengembangan Hortkultura Di Kota Batu. Kota Batu sendiri dipilih karena merupakan daerah penghasil hortikultura, daerah ini merupakan sektor pertanian yang cukup berkembang, disamping itu penghasilan terbesar penduduknya adalah pertanian. Proses pembangunan fasilitas penelitian dan pengembangan hortikultura berkaitan dengan pemenuhan material bangunan, tetapi sumber daya alam yang akan digunakan dalam proses pembangunan semakin berkurang. Bahan-bahan bangunan yang diproses dari tambang seperti besi dan baja merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga dalam proses pembangunan saat ini harus memikirkan alternatif material bangunan yang berkelanjutan, sehingga dapat diperbaharui lagi untuk kedepannya. Maka alternatif yang dipilih adalah material alami seperti kayu dan bambu. Material ini tidak akan habis selama dilestarikan, dikembangkan dan ditanam lagi. Namun Kendala terhadap material kayu adalah memiliki masa tumbuh yang relatif lama, 50-60 tahun untuk siap dipakai sebagai material bangunan, Lain halnya dengan bambu. Bambu memiliki ribuan spesies dan masa tumbuhnya untuk bisa digunakan sebagai material bangunan relatif pendek, yaitu 3-5 tahun. Sehingga bambu merupakan bahan alami yang dapat dikategorikan bahan berkelanjutan. Perancangan Balai Penelitian ini menggunakan bahan bambu sebagai material yang dapat diperbaharui. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi hortikultura dan memperkenalkan material alami yaitu bambu sebagai konstruksi bangunan yang dapat diperbaharui oleh masyarakat luas, sehingga terjaganya sumberdaya alam ini.