Daftar Isi:
  • Sesuai RTRW Kabupaten Sidoarjo 2009-2029, salah satu solusi yang dilakukan untuk mengurangi permasalahan kemacetan dalam kota Sidoarjo antara lain pembangunan jalan lingkar dengan hirarki arteri sekunder, seperti Jalan Lingkar Barat dan Jalan Lingkar Timur. Namun kondisi lalu lintas dalam kota Sidoarjo tetap mengalami permasalahan seperti kemacetan dan tundaan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan jenis manajemen lalu lintas jalan lingkar yang tepat dalam mengatasi permasalahan kemacetan pada jalan dalam kota. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui kinerja jaringan jalan antara lain adalah analisis volume lalu lintas, analisis kapasitas jalan dan analisis tingkat pelayanan jalan. Sedangkan metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh adanya jalan lingkar terhadap pengurangan beban transportasi dalam kota Sidoarjo adalah analisis proporsi volume lalu lintas. Berdasarkan analisis yang dilakukan, kinerja jaringan jalan dalam kota memiliki tingkat pelayanan jalan yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Adapun berdasarkan analisis proporsi volume lalu lintas, diketahui jalan lingkar memberi pengaruh sebesar 14,36%-40,77% terhadap pengalihan arus jalan dalam kota. Dari hasil tersebut, maka perlu dilakukan manajemen lalu lintas untuk memaksimumkan pemakaian sistem jalan yang telah ada seperti penerapan sistem jalan satu arah. Skenario terbaik dipilih berdasarkan kondisi paling optimal, yaitu Skenario B1, berupa penerapan sistem jalan satu arah pada seluruh segmen jalan dalam kota dan jalan lingkar. Setelah diterapkan Skenario B1, terjadi penurunan derajat kejenuhan pada keseluruhan segmen pada jalan dalam kota antara 33%-56% dari kondisi eksisting. Dengan demikian, penerapan sistem satu arah pada jalan lingkar dan jalan dalam kota merupakan jenis manajemen lalu lintas yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan kemacetan pada jalan dalam kota. Selain itu, dengan hasil tersebut maka fungsi jalan lingkar sebagai pemecah arus dapat berjalan optimal tanpa perlu adanya perubahan fisik pada Jalan Dalam Kota.