Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Performance Prism (Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Area Malang Kota)

Main Author: Nugraheni, RigaPamungkas
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/141892/1/PENDAHULUAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/141892/2/ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/141892/3/LAMPIRAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/141892/
Daftar Isi:
  • Pengukuran kinerja merupakan proses untuk mengetahui kesuksesan yang dicapai organisasi atau individu dalam mencapai tujuannya. Pengukuran kinerja akan bermanfaat bagi banyak organisasi. Salah satu manfaatnya adalah menyediakan suatu pendekatan yang terfokus pada rencana strategis, tujuan dan performansi. Selain itu terdapat pula suatu pelaporan kinerja pada top management. Pengukuran kinerja tingkat korporasi merupakan tolak ukur yang penting dan dapat menunjukkan bagaimana performansi perusahaan secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Performance Prism. Performance Pism merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang menggambarkan kinerja organisasi sebagai bangun 3 dimensi yang memiliki 5 bidang perspektif, yaitu dari perspektif kepuasan stakeholder, kontribusi stakeholder, strategi, proses, dan kapabilitas. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini juga didukung oleh beberapa metode antara lain pembobotan dengan Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui skala prioritas setiap Key Performance Indicator (KPI), Scoring System dengan metode Objective Matrix (OMAX) dan Traffic Light System untuk mengetahui nilai indeks total perusahaan pada tingkat korporasi dan kategori dari indeks tersebut. Hasil dari pengukuran kinerja menggunakan metode Performance Prism pada penelitian ini didapatkan nilai indeks total sebesar 8,269 yang masuk dalam katagori hijau, sehingga dapat dinyatakan kinerja perusahaan secara keseluruhan telah memenuhi performa yang diharapkan. Dari pembobotan yang dilakukan menggunakan AHP didapatkan 56 KPI, dengan perincian 11 KPI dari stakeholder investor, 15 KPI dari stakeholder customer, 13 KPI dari stakeholder employee, 9 KPI dari stakeholder supplier, dan 8 KPI dari stakeholder regulator, sedangkan dari Scoring System dengan metode Objective Matriks (OMAX) dan Traffic Light System didapat 51 KPI masuk dalam katagori hijau, 4 KPI masuk dalam katagori kuning, dan 1 KPI masuk dalam katagori merah. Dalam penelitian ini juga diberikan rekomendasi perbaikan pada perusahaan sebagai upaya untuk memperbaiki aktivitas yang masuk katagori merah dan kuning.