Daftar Isi:
  • Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, dan Pemerintah Daerah (Undang-Undang No.10 Tahun 2009). Kegiatan wisata saat ini menjadi kebutuhan bagi masyarakat dalam aktivitas hidupnya. Persaingan yang memiliki potensi sama dan lokasi berdekatan biasanya saling berkompetisi mendapatkan hasil terbanyak dan hal tersebut dipengaruhi faktor yang lebih diminati dibandingkan yang lain (Imam Gunawan, 2010). Kondisi eksisting di Obyek Wisata Paggora dan Tirtayasa lokasinya berseberangan dan sama-sama obyek wisata buatan ternyata memiliki persaingan yang cukup tinggi dilihat dari jumlah wisatawan di Paggora lebih banyak di bandingkan Tirtayasa. Dilihat dari kondisi tersebut, tentunya Paggora memiliki sesuatu yang lebih diminati wisatawan dibandingkan Tirtayasa. Menurut Suparwoto (2004), obyek wisata yang memiliki kegiatan dan hal yang sama sebaiknya digabungkan karena dapat saling berintegrasi dan saling menguntungkan untuk mengatasi permasalahan yang timbul dari keduanya. Karena pada kondisi eksisting Obyek Wisata Paggora dan Tirtayasa terletak bersebrangan dan memiliki jenis obyek wisata yang sama maka ada kemungkinan keduanya untuk digabung. Dari adanya pernyataan tersebut, diperlukan adanya penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi kondisi eksisting kedua obyek wisata sehingga dapat dirumuskan arahan pengembangan Obyek Wisata Paggora dan Tirtayasa sehingga meskipun memiliki kondisi yang sama keduanya tetap bisa bertahan. Wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Paggora sebagian besar adalah balita dan anak-anak dengan umur 4-11 tahun yang bertujuan untuk berenang dan menikmati atraksi permainan anak-anak. Sedangkan di Obyek Wisata Tirtayasa wisatawan yang berkunjung sebagian besar adalah remaja dan dewasa dengan umur 12-18 tahun yang bertujuan untuk melatih skill dan mengikuti extrakulikuler renang bagi pelajar. Meskipun demikian, atraksi serta fasilitas yang disediakan sebagian besar memiliki karakter yang sama misalnya kolam renang, kolam perahu, area kidz zone, dan orkes dangdut. Untuk itu untuk pengembangannya sebaiknya kedua obyek wisata tersebut digabungkan. Selain itu, Dari hasil analisis kelayakan juga dapat disimpulkan bahwa kedua obyek wisata tersebut layak untuk digabungkan sehingga kedua obyek wisata tersebut sama-sama mendapatkan keuntungan. Berdasarkan dari hasil analisis-analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka arahan pengembangan untuk Obyek Wisata Paggora dan Tirtayasa adalah menggabungkan kedua obyek wisata menjadi satu perusahaan sehingga dapat bekerja bersama-sama dalam mengembangkan obyek wisata menjad lebih baik, mengembangkan kedua obyek wisata bersama-sama namun dengan konsep yang berbeda yaitu berdasarkan segmen masing-masing obyek wisata, menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang terkait dalam penggabungan, misalnya pihak perijinan, kedua obyek wisata bersikap saling jujur dan terbuka terhadap semua informasi (finansial maupun non finansial), mengadakan perekrutan karyawan baru dengan syarat memiliki skill yang baik dalam mengelola obyek wisata, mempertahankan dan memperbaiki kondisi atraksi dan fasilitas pendukung dalam memfasilitasi wisatawan, serta memperkenalkan obyek wisata kearah yang lebih luas dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi serta kerjasama dengan biro perjalanan di Kota Kediri sebagai peluang pemasaran.