Kajian Arus Jenuh Pada Simpang Bersinyal Di Kota Malang Bagian Utara
Daftar Isi:
- Arus jenuh merupakan arus maksimum pada mulut persimpangan jika lampu lalu lintas terus menyala hijau. Itu disebabkan karena jumlah kendaraan pribadi yang lebih banyak pada saat-saat tertentu khususnya pada jam puncak sering mengakibatkan kemacetan di beberapa simpang di Kota Malang. Maka perlu dilakukan kajian arus jenuh, hal inilah yang melatar belakangi penulis mengadakan penelitian dengan tujuan agar dapat mengetahui apakah keadaan Sistem transportasi di Kota Malang ini masih sesuai dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) atau tidak. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari Data Geometrik, Data Volume Lalu Lintas, Data waktu siklus, dan Data hambatan samping. Sedangkan data sekunder terdiri dari data jumlah penduduk Kota Malang, dan Peta Kota Malang. Pengumpulan data ini dimaksudkan untuk melakukan observasi lapangan wilayah studi agar memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan wilayah yang akan di studi. Survei perhitungan lalu lintas dilakukan dengan cara merekam menggunakan Handycam/digital camera yang melintasi titik pengamatan pada suatu simpang jalan yang telah ditentukan. Kemudian data hasil rekaman tersebut diputar kembali yang selanjutnya dihitung menggunakan counter. Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan ke dalam form survei untuk memudahkan dalam pengolahan data. Perhitungan arus jenuh dilakukan dengan menggunakan metode time slice. Metode ini pada dasarnya adalah membagi waktu hijau menjadi suatu periode waktu yang lebih kecil sehingga dapat diketahui kondisi lalu lintas tersebut dalam kondisi jenuh. Dalam penelitian ini, periode waktu timeslice yang digunakan adalah 6 detik. Hal ini karena lama waktu hijau kaki simpang yang ditinjau adalah berbeda-beda, maka diambil periode waktu timeslice yang umum. Analisis arus jenuh yang dilakukan adalah menghitung arus jenuh pada setiap pendekat, nilai arus jenuh yang disesuaikan, menghitung arus jenuh dasar (S0), kemudian setelah didapatkan keseluruhan hasil, maka dengan cara regresi diambil hubungan antara We keluar, We masuk, Lebar bahu jalan masuk, lebar bahu jalan keluar terhadap Arus Jenuh Dasar (S0) per meter. Setelah dilakukan analisa terhadap pengaruhnya, di dapatkan bahwa faktor-faktor penyesuaian tersebut tidak mempengaruhi Arus Jenuh Dasar (S0)/m. Maka dibuatkanlah nilai faktor penyesuaian untuk hambatan samping yang baru, dikarenakan dari faktor-faktor itu hal yang paling mempengaruhi adalah hambatan samping. Untuk Faktor penyesuaian hambatan samping kota Malang Bagian Utara di bagi menjadi tiga bagian, yaitu faktor hambatan samping rendah ( ) sebesar 1,263 , faktor hambatan samping sedang sebesar 0,9695 , untuk faktor hambatan samping tinggi sebesar 0,7593 dan untuk faktor hambatan samping sangat tinggi sebesar 0,481 bila dikaitkan dengan MKJI 1997 nilai untuk faktor hambatan samping dalam penelitian di Kota Malang pada bagian utara kurang sesuai dengan MKJI 1997