Daftar Isi:
  • Di wilayah Desa Cemorokandang sebagian merupakan daerah dengan airtanah artesis sedangkan sebagian daerah yang lain non-artesis. Airtanah yang berasal dari akuifer tertekan banyak dieksploitasi masyarakat. Selain air sungai dan air hujan, airtanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik kimia airtanah pada berbagai kelompok akuifer yang berada di Cekungan Air Tanah Brantas dan memetakan kandungan unsur-unsur kimia air tanah dangkal dan dalam. Penelitian ini difokuskan ada sumur airtanah dangkal dan dalam(bor) dengan pengambilan sampel yang dilakukan di sumur-sumur penduduk pada 2(dua) kelompok akuifer. Metode yang digunakan yaitu metode sampling dan metode analisis. Metode sampling dilakukan dengan cara mengambil sampel airtanah dari sumur dangkal dan dalam di tiap akuifer. Metode analisis dilakukan dengan cara sampel airtanah yang telah diambil kemudian diujikan ke laboratorium. Untuk mengkarakteristikkan kimia airtanah dianalisa dengan Metode Klasifikasi Kurlov, Metode Digram Pie, Metode Diagram Trilinier Piper dan Metode Diagram Pola Stiff dengan bantuan paket program Aquachem 2011. Pemetaan kandungan unsur-unsur kimia airtanah dengan menggunakan paket program Surfer 8. Hasil analisis dengan menggunakan 4 metode dapat disimpulkan bahwa akuifer biru muda (sumur 1,2,3,4,5,7,9 dan 10) mengandung kekerasan karbonat lebih dari 50% (hasil Diagram Trilinier Piper) dimana alkali tanah dan asam lemahnya yang dominan. Alkali tanah yang dominan pada akuifer ini adalah Ca2+ (hasil Klasifikasi Kurlov, Diagram Pie, dan Diagram Pola Stiff), sementara asam lemahnya berasal dari bikarbonat. Sementara itu untuk akuifer hijau sedang (sumur 6, dan 8) memiliki kekerasan karbonat lebih dari 50% (hasil Diagram Trilinier Piper) dimana yang dominan adalah alkali tanah dan asam lemahnya. Berbeda dengan akuifer biru muda, alkali tanah yang dominan di akuifer hijau sedang adalah Mg2+ (hasil Klasifikasi Kurlov, Diagram Pie, dan Diagram Pola Stiff) sedangkan asam lemahnya berasal dari bikarbonat. Dari Pemetaan dapat disimpulkan bahwa pada akuifer biru muda kontur Na+, Mg2+, Cl- berada pada kontur rapat sehingga kandungan ion-ion tersebut pada daerah di sekitar sampel sumur yang diambil sangat berfluktuatif meskipun sumur tersebut berdekatan. Sementara, kandungan K+, Ca2+, HCO3-, CO32-, dan SO42- pada akuifer biru muda berada pada kontur yang renggang. Sementara itu untuk akuifer hijau sedang, semua ion yang dianalisis K+, Ca2+, Na+, Mg2+, Cl-, HCO3-, CO32-, dan SO42- berada pada kontur renggang dimana kandungan ion-ion tersebut tidak berubah nyata antara sumur-sumur sampel yang jaraknya berjauhan.