Pengaruh temperatur larutan elektrolit hard chrome electroplating terhadap kekerasan pada baja AISI 1025 hasil perlakuan panas tempering
Main Author: | Setiaji, LukmanArdilla |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/141825/1/Cover_dll.pdf http://repository.ub.ac.id/141825/2/BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/141825/3/BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/141825/4/BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/141825/5/BAB_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/141825/6/BAB_V.pdf http://repository.ub.ac.id/141825/7/Daftar_Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/141825/ |
Daftar Isi:
- Hard chrome merupakan proses electroplating dimana logam yang akan dielectroplating sebagai katoda untuk mendapatkan lapisan yang tebal dan keras pada permukaan baja. Lapisan ini bersifat protektif dan dekoratif pada logam baja tersebut. Sebelum pelapisan hard chrome dilakukan proses perlakuan panas tempering yang bertujuan untuk meningkatkan keuletan baja tanpa menyebabkan kerapuhan. Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh temperatur larutan elektrolit hard chrome electroplating terhadap kekerasan pada baja AISI 1025 hasil proses tempering. Bahan yang digunakan adalah baja AISI 1025 dengan larutan elektrolit larutan chromium trioksida (Cr2O3) dan asam sulfat (H2SO4). Jarak antara anoda dan katoda yang digunakan yaitu 4 cm, arus yang digunakan 10 A. Prosedur penelitiannya mulamula baja AISI 1025 di hardening dengan suhu 850 ̊C kemudian didinginkan secara quenching dengan media air dingin. Setelah itu baja AISI 1025 di tempering dengan suhu 400 ̊C kemudian didinginkan dalam suhu kamar. Dilanjutkan proses pembersihan benda kerja dari karat dan dilakukan proses pickling. Setelah melalui proses pickling, baja AISI 1025 diproses hard chrome dengan variabel yang telah ditentukan. Hasil penelitian didapatkan bahwa variasi temperatur berpengaruh terhadap kekerasan baja AISI 1025. Dengan semakin besar temperatur hard chrome akan menghasilkan lapisan yang lebih tebal sehingga kekerasannya meningkat. Ketebalan dan kekerasan maksimum didapatkan pada temperatur larutan elektrolit 80 ̊C yaitu 24,74 μm dan 768,88 VHN.