Evaluasi Kesenjangan Wilayah Utara dan Selatan Kabupaten Blitar
Daftar Isi:
- Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan wilayah dan menjaga kelestarian lingkungan hidup pada suatu wilayah (Ambardi & Prihawantoro(ed), 2002 dalam Rina, 2007). Kesenjangan wilayah ialah kesenjangan pembangunan antar wilayah dalam suatu perekonomian dan merupakan fenomena yang terjadi di seluruh dunia. Maraknya kesenjangan wilayah antara utara dan selatan serta adanya indikasi Kabupaten/ kota yang seenaknya membuat kebijakan pembangunan yang dikhawatirkan akan membuat disintegrasi (Bhirawa, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik wilayah Kabupaten Blitar, mengetahui tingkat kesenjangan dan tingkat kepentingan variabel kesenjangan serta rekomendasi pengurangan kesenjangan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis evaluatif. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis kondisi karakteristik wilayah di Kabupaten Blitar. Analisis evaluatif digunakan untuk menganalisis kesenjangan wilayah dengan metode skoring. Metode skoring kesenjangan wilayah di Kab. Blitar merupakan gabungan hasil analisis indeks sentralitas, AHP, LQ serta pembobotan dan skoring. Hasil penelitian ini (1) wilayah Kabupaten Blitar yang terbelah menjadi dua karakteristik yaitu wilayah utara sebagai wilayah pegunungan dan wilayah selatan sebagai wilayah perbukitan, memiliki perbedaan dapat memicu kesenjangan wilayah di Kabupaten Blitar; (2) Kabupaten Blitar memiliki kesenjangan wilayah utara dan selatan sebesar 15,15. Nilai kesenjangan diatas menunjukkan kondisi kesenjangan berada pada kategori kesenjangan rendah. Hal ini berbanding lurus dengan hasil kesenjangan Indeks Williamson sebesar 0,33 atau kategori kesenjangan rendah; (3) rekomendasi pengembangan kesenjangan didasarkan pada variabel paling penting dengan prioritas nilai gabungan AHP dengan Skoring yaitu berturut-turut variabel fisik binaan, fisik dasar, ekonomi dan kependudukan.