Kajian Penyebab Kerusakan Ekosistem Sumberdaya Hayati Di Pesisir Pulau Kakaralamo, Kabupaten Halamahera Utara
Daftar Isi:
- Pulau Kakaralamo merupakan salah satu pulau Calon Kawasan Konservasi Laut Daerah di Kabupaten Halmahera Utara. Kondisi ekosistem terumbu karang memperlihatkan telah terjadi kerusakan. Angka persen penutupan karang mati mencapai 46,73% dari perairan karang di Pulau Kakaralamo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (a) mengidentifikasi karakteristik dan pemanfaatan sumberdaya hayati di pesisir Pulau Kakaralamo, Kabupaten Halmahera Utara, (b)mengevaluasi tingkat kerusakan dan mengidentifikasi penyebab kerusakan sumberdaya hayati di Pesisir Pulau Kakaralamo, Kabupaten Halmahera Utara. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis evaluatif dengan acuan dari Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tentang kriteria baku kerusakan mangrove, terumbu karang dan padang lamun. Untuk penyebab kerusakan menggunakan metode analisis AHP (Analtycal Hierarchy Process). Hasil penelitian adalah karakteristik sumberdaya hayati pesisir Pulau Kakaralamo meliputi karakteristik terumbu karang, mangrove, dan padang lamun. Luas terumbu karang 57,3 ha, mangrove 47,13 ha, dan padang lamun 17,24 ha. Pemanfaatan sumberdaya hayati pesisir yaitu : untuk kayu bakar dan bahan membuat rumah (mangrove), untuk kegiatan pembangunan (terumbu karang). Kondisi sumberdaya hayati pesisir Pulau Kakaralamo telah rusak, untuk ekosistem terumbu karang termasuk dalam kategori rusak sedang, mangrove dalam kategori rusak jarang dan padang lamun kategori rusak miskin. Penyebab kerusakan sumberdaya hayati di Pesisir Pulau Kakaralamo yaitu: tingkat pendidikan dan pengetahuan (0,2591), pemanfaatan yang tidak berkelanjutan (0,1779), dan belum adanya upaya pengelolaan (0,1740).