Daftar Isi:
  • Cooling tower didefinisikan sebagai alat penukar kalor yang fluida kerjanya adalah air dan udara yang berfungsi untuk mendinginkan air dengan kontak langsung dengan udara yang mengakibatkan sebagian kecil air menguap. Salah satu usaha dalam meningkatkan unjuk kerja cooling tower adalah dengan memvariasikan debit udara yang masuk cooling tower sehingga ada kemungkinan unjuk kerja maksimum bisa diperoleh. Karena pada aplikasinya dilapangan, kecepatan udara yang masuk cooling tower berubah – ubah dikarenakan udara yang digunakan untuk mendinginkan air bertemperatur tinggi adalah udara sekitar yang bergerak tanpa bantuan dari luar agar lebih hemat biaya pengoperasian. Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi debit udara terhadap unjuk kerja cooling tower tipe crossflow dengan filler. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah debit aliran udara masuk cooling tower yaitu 12, 14, 16, 18, dan 20 l/s. Variabel terkontrol yaitu sudut semprotan air 80 derajat, debit air masuk cooling tower yaitu, 0.04; 0.05; dan 0.06 l/s, dan temperatur air panas masuk cooling tower sebesar 50oC. Sedangkan variabel terikatnya adalah unjuk kerja cooling tower, yaitu laju perpindahan kalor, Number of Transfer Unit (NTU), dan efektifitas (effectiveness) cooling tower. Dari hasil penelitian didapatkan Nilai perpindahan kalor paling besar yaitu pada variasi debit aliran udara 20 l/s dengan debit air 0,06 l/s sebesar 4,302563241 kJ/s atau 4302,56241 watt. Efektivitas (effectiveness) tertinggi yaitu pada variasi debit aliran udara 20 l/s dengan debit air 0,04 l/s sebesar 0.867196979, dan number of transfer unit (NTU) tertinggi yaitu pada variasi debit aliran udara 20 l/s dengan debit air 0,04 l/s sebesar 6.486010151.