Studi Penentuan Status Mutu Air Di Sungai Surabaya Untuk Keperluan Bahan Baku Air Minum
Main Author: | PriyonoThesaSeptineCitri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/141631/1/Cover_%2B_Daftar_Isi.pdf http://repository.ub.ac.id/141631/2/BAB_I_thesa.pdf http://repository.ub.ac.id/141631/3/BAB_II_thesa.pdf http://repository.ub.ac.id/141631/4/BAB_III_thesa.pdf http://repository.ub.ac.id/141631/5/BAB_IV_thesa.pdf http://repository.ub.ac.id/141631/6/BAB_V_thesa.pdf http://repository.ub.ac.id/141631/7/DAFTAR_PUSTAKA.pdf http://repository.ub.ac.id/141631/ |
Daftar Isi:
- Sungai Surabaya merupakan bahan baku air minum dan salah satu sumber bagi penyediaan air PDAM Surabaya. Selama sepuluh tahun terakhir pencemaran di Sungai Surabaya semakin memburuk. Pencemaran tidak hanya berasal dari limbah domestik tetapi juga berasal dari industri yang ada di sekitar Sungai Surabaya. Dari kajian kementrian Negara Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa daya tampung beban pencemaran Sungai Surabaya sebesar 35 ton/hari namun faktanya beban pencemaran di Sungai Surabaya sebesar 75 ton/hari. Hal ini menyebabkan kualitas mutu air yang akan digunakan untuk bahan baku air minum menjadi buruk. Selain itu juga dengan tingginya tingkat pencemaran maka akan mengancam kelangsungan hidup biota sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Status mutu air di Waduk Sutami ditinjau dari peruntukannya. Penentuan status mutu air di Sungai Surabaya dilakukan pada stasiun monitoring terdekat dengan IPAL PDAM Karangpilang, yaitu Stasiun Monitoring Cangkir Tambangan, Stasiun Monitoring Bambe Tambangan dan Stasiun Monitoring Karangpilang. Metode yang digunakan untuk Penentuan Status mutu air ini adalah metode STORET dan Metode Indeks Pencemaran. Analisis Penentuan Status mutu Air ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemaran pada stasiun monitoring terdekat. Setelah diketahui status mutu airnya, kemudian dianalisis trend dari masing-masng metode untuk mengetahui status mutu air selama lima tahun terakhir ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, Status mutu air di Sungai Surabaya menurut metode STORET 49,44% adalah tercemar berat untuk peruntukkan kelas dua. Sedangkan status mutu air di Sungai Surabaya menurut metode Indeks pencemaran 100% adalah tercemar sedang untuk peruntukkan kelas dua. Hal ini tidak sesuai untuk peruntukan kelas dua sesuai baku mutu air PP RI No. 82 Tahun 2001. Analiasa dari parameter yang mencemari Sungai Surabaya diperoleh kesimpulan bahwa fenol merupakan indikator pencemaran terbesar di Sungai Surabaya.